Wacana Megawati Kembali Nyapres Bikin Debat: Disinggung Mirip Joe Biden

Senin, 09 Januari 2023 | 15:11 WIB
Wacana Megawati Kembali Nyapres Bikin Debat: Disinggung Mirip Joe Biden
Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat beri sambutan dalam acara Rakernas II PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (21/6/2022). [Dok. PDIP]

Wacana yang digagas oleh Budi tak lepas dari kritik, seperti yang disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin.

Ujang menilai bahwa terdapat perbedaan mendasar dari karakteristik rakyat sebagai pemilik hak suara antara di Indonesia dengan AS. Ada dua faktor, yakni psikologis dan sosiologis yang membedakan bagaimana rakyat di Amerika Serikat dengan di Indonesia dalam memilih calon pemimpin.

Senada dengan Ujang, akademisi UI Rocky Gerung juga menegaskan bahwa Indonesia dan Amerika Serikat tidak bisa disamaratakan.

Rocky terlebih dahulu tak dapat memungkiri bahwa usia bukan menjadi hambatan berpolitik, namun jalannya kaderisasi adalah unsur yang harusnya menjadi perhatian utama.

“Pentingnya kita nilai bahwa politik itu enggak mengenal usia. Tapi yang jadi masalah adalah kaderisasi jalan apa enggak? Kan itu intinya tuh”, jelas Rocky dalam unggahan di laman YouTube miliknya.

Memang di Amerika Serikat kerap terjadi capres yang berumur karena faktor ideologis, namun di Indonesia sudah beda kasus.

"Nah di Indonesia bisa berbeda, karena gak ada stok, maka orang tua muncul lagi. Itu bedanya," papar Rocky.

Kontributor : Armand Ilham

Baca Juga: Mengenal Apa itu Sistem Pemilu Proporsional Tertutup yang Ramai Jelang Pemilu 2024

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI