AHY mengatakan, pihaknya terus berikhtiar melakukan upaya dalam membangun penjajakan koalisi untuk menghadapi Pilpres 2024. Menurutnya, upaya-upaya atau ikhtiar yang dilakukan tersebut sangat penting sampai nanti memunculkan adanya kesepakatan atau konsensus.
"Kita terus berikhtiar, dinamis itu sudah pasti, menghangat juga hampir pasti, tapi sejatinya kami terus mencari konsensus," tuturnya.
Lebih lanjut, AHY menerangkan, adanya kesepakatan tersebut juga penting, sebab Demokrat ingin membawa kemenangan untuk perubahan di tengah masyarakat.
"Sekali lagi tujuannya adalah untuk bisa memenangkan kontestasi dan pada akhirnya membawa perubahan yang terbaik untuk masyarakat kita," katanya.
Terkait nama cawapres yang menjadi pembahasan di lingkaran tim kecil koalisi beberapa waktu silam, Juru Bicara DPP PKS Pipin Sopian mengakui jika nama Andika Perkasa mencuat sebagai calon wakil presiden Anies Baswedan, selain nama Aher dan AHY.
"Iya (Andika dibahas). Tapi memang tim kecil Demokrat membawa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), PKS bawa Ahmad Heryawan. Kita bahas dua. Pak Anies tentu akan lihat rekomendasi PKS dan Partai Demokrat," katanya kepada wartawan.
Namun, Pipin menyebut cawapres Anies Baswedan mesti mendapatkan persetujuan dari ketiga partai. Menurut dia, pendamping Anies harus punya chemistry untuk menghindari konflik di tengah jalan.
"Itu harus dapat persetujuan ketiga partai. Kita bahas apakah lebih baik dan punya chemistry. Karena kita nggak mau di tengah ada konflik capres cawapres," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan pertemuan dengan Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri di kediaman pribadi SBY di Cikeas, Jawa Barat jelang akhir tahun lalu, tepatnya pada Rabu (21/12/2022).
Baca Juga: Demokrat Diisukan 'Khianati' Koalisi Perubahan, AHY Pasang Badan: Kami yang Pertama Menginisiasi!
Pertemuan dilakukan tanpa Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh. Padahal ketiga partai sedang santer dikabarkan melakukan penjajakan koalisi untuk Pilpres 2024. Pipin mengatakan, alasan tak ikutnya Surya Paloh dalam pertemuan itu karena masih berada di luar negeri.
"Ya karena dia ada di luar negeri atau sedang tidak ada ditempat. Saya kira, rencana juga mudah-mudahan, kita cari waktu yang pas kita juga akan silaturahim," kata Pipin ditemui di Kawasan Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2022).
Sedangkan soal pertemuan SBY dengan Salim, Pipin menyampaikan, pertemuan berlangsung hangat. Ia menilai pertemuan dua tokoh tersebut bagian dari nostalgia.
"Ya saya kira kita silaturahim dan kita nostalgia di mana dulu kami di PKS dan Demokrat pernah berkoalisi ya di 2004,2009,2014. Bagaimana melihat ke depan ya, bangsa ini ke depan seperti apa dalam berdemokrasi," tuturnya.