Suara.com - Lokasi perpeloncoan yang diduga melibatkan siswa dan alumni SMA Negeri 6 Jakarta di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan jarang dilalui oleh warga. Dari penuturan warga sekitar, tempat tersebut bukan kali pertama dijadikan arena perkelahian antarsiswa.
Penuturan itu disampaikan oleh warga sekitar bernama Jamal yang dijumpai di lokasi kejadian pada Selasa (17/1/2023). Hanya saja, dia tidak bisa memastikan apakah insiden sebelumnya berasal dari kelompok siswa atau alumni dari sekolah yang sama.
Adapun insiden perpeloncoan yang dilakukan alumni SMA Negeri 6 Jakarta itu terjadi pada Sabtu (14/1/2022) lalu. Satu minggu sebelum kejadian itu, tepatnya pada Sabtu (7/1/2022), dilaporkan ada siswa yang jatuh pingsan.
"Ada beberapa minggu sebelumnya juga ada. Itu sampai pingsan, itu diadu juga. Kejadian pertama itu tapi tidak terlalu banyak," kata warga bernama Jamal.
Jamal menambahkan, warga sekitar bukan enggan melerai atau membubarkan perpeloncoan tersebut. Dalam hal ini, warga tak ingin masalah jadi memanjang mengingat jumlah siswa dan alumni itu cukup banyak.
"Kami mau mendekat, tapi malas memanjang saja, bukannya kami masa bodo atau lepas tanggung jawab atau apa, bukan. Karena kami lihat jumlah massa," beber dia.

Pantauan Suara.com di lokasi, tidak ada keramaian atau aktivitas masyarakat dalam jumlah banyak pada siang menjelang sore hari. Hanya terlihat beberapa warga sekitar sesekali melintas.
Jalan buntu ini berada di samping perkampungan warga RT09/RW03, Pesanggrahan. Selain berada di pinggir kali, lokasi perpeloncoan itu juga ditumbuhi pepohonan yang cukup rindang.
Sebelumnya, Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Nazirwan mengatakan, pihaknya mengamankan dua orang yang diduga sebagai alumni dan tiga orang lainnya. Kemudian, mereka diserahkan ke Polsek Kebayoran Baru untuk proses lebih lanjut.
Baca Juga: Dua Alumnus SMAN 6 Jakarta dan Tiga Orang Lain yang Terlibat Aksi Perploncoan Dikenakan Wajib Lapor
"Untuk kegiatan perpeloncoan tersebut tidak ada yang kami amankan. Kami hanya mengamankan dua orang alumni.Tapi kejadian itu sudah ditindaklanjuti oleh Polsek Kebayoran Baru. Mungkin untuk kepastian siswanya bisa dicek di Kebayoran Baru," kata Nazirwan dalam sambungan telepon, Selasa (17/1/2023).