Kendati begitu, Taufik enggan berspekulasi terkait ada atau tidaknya kaitan aksi teror ini dengan rencana kedatangan Anies Baswedan selaku bakal calon presiden yang diusung NasDem ke rumah Wahidin.
"Kami tidak mau berspekulasi apakah teror tersebut berkaitan dengan kedatangan calon presiden yang dideklarasikan partai NasDem atau tidak, kami serahkan pengusutannya kepada aparat penegak hukum," ujar Taufik.
Namun, Taufik menilai terlapas dari apa latar belakang di balik teror ular kobra tersebut, pihak kepolisian sudah semestinya bertanggung jawab dan memastikan setiap kegiatan partai politik berjalan aman dari gangguan pihak manapun.
"Saya garis bawahi pihak manapun. Karena upaya menghalang-halangi, menghambat, mengganggu, mengintimidasi, mengancam kegiatan politik dan pendidikan politik, akan merusak demokrasi," tuturnya.
"Tentu kita ingin menjaga agar kehidupan demokrasi di Indonesia tetap sehat, beretika dan bermartabat dan jangan sampai dikotori oleh praktek politik kotor yang jahat dan tidak beradab," pungkasnya.