Suara.com - Partai NasDem kekinian mengunjungi sekretariat bersama yang didirikan koalisi Partai Gerindra dengan PKB pada Kamis (26/1/2023). Lantas, bagaimana nasib Koalisi Perubahan dan pencalonan Anies Baswedan sebagai presiden 2024 mendatang?
Koalisi Perubahan sendiri rencananya akan dibentuk oleh tiga partai politik (parpol), yakni Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS. Tujuannya untuk mendukung Anies Baswedan maju sebagai bakal calon presiden.
Sementara itu, Partai Gerindra dan PKB sendiri mendukung penuh Prabowo Subianto untuk menjadi capres. Lantas, jika NasDem mendekati sekber ini, nasib Koalisi Perubahan berada di ujung tanduk.
Awal Rencana Terbentuknya Koalisi Perubahan
Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS merencanakan pembentukan Koalisi Perubahan untuk mendukung Anies Baswedan maju sebagai capres pada Pemilu 2024. Dalam waktu dekat, ketiga partai itu disebut sudah mengagendakan pertemuan.
Di sisi lain, rencana dibentuknya Koalisi Perubahan itu juga untuk membahas sosok cawapres yang akan mendampingi Anies. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memiliki harapan atas pembentukan koalisi ini.
Ia berharap Koalisi Perubahan dapat merealisasikan harapan masyarakat. Adapun menurutnya, pembentukan sebuah koalisi tidak boleh diikuti oleh parpol yang memaksakan kehendak. Sebab, tujuannya sendiri memang untuk memenangkan Pilpres.
Deklarasi Koalisi Terus Ditunda
Menurut AHY, Partai Demokrat saat ini bersama Partai NasDem dan PKS kini tengah memperkuat komunikasi politik untuk mendeklarasikan koalisi perubahan. Namun, ia tidak bisa memastikan kapan waktu yang tepat hingga pelaksanaannya terus ditunda.
Baca Juga: Disebut Hanya Salahkan Anies, Janji Jokowi soal Banjir Lenyap Jika Jadi Presiden Disorot
Ia menuturkan bahwa deklarasi koalisi perubahan lebih baik dilakukan sekaligus dengan mendeklarasikan capres dan cawapres. Ketiga parpol itu kini masih mencari momentum yang pas untuk peresmian koalisi ini.