Suara.com - Selama ini mungkin anda hanya melakukan puasa Ramadhan karena seluruh umat Islam mengerjakannya. Tanpa tahu keutamaan puasa Ramadhan yang begitu besar dan banyak.
Dengan mengetahui keutamaan puasa Ramadhan secara utuh, semakin bulat niat kita untuk menjalankan ibadah wajib ini. Sehingga tidak lagi hanya merasa haus dan lapar saja.
Jika mengikuti keputusan Muhammadiyah, umat Islam di Indonesia dapat melakukan puasa Ramadhan 1444 H tahun ini mulai tanggal 23 Maret 2023. Hal itu sesuai dengan surat edaran yang telah ditandatangani oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Artinya, kurang lebih 2 bulan lagi para muslim akan menyambut bulan Ramadhan. Sehingga bisa meresapi keutamaan puasa Ramadhan 2023 secara langsung.
Suara.com merangkum dari berbagai sumber, berikut 12 keutamaan puasa Ramadhan yang perlu diperhatikan.
1. Rukun Islam
Sebagaimana diketahui, puasa Ramadhan hukumnya adalah wajib. Sebab ibadah ini termasuk dalam rukun Islam, seperti disebutkan dalam hadis berikut.
“Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan mengaku Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji dan berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16), dikutip dari unpak.ac.id.
2. Menghapus Dosa
Baca Juga: Alasan Penetapan 1 Ramadan Muhammadiyah Berbeda dengan NU
Keutamaan puasa Ramadhan yang kedua adalah penghapusan dosa. Ini merupakan kesempatan umat Islam untuk memohon ampunan dan pahala dari Allah SWT.
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).
3. Masuk Surga
Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa orang yang berpuasa bakal dijanjikan masuk surga. Hal itu tertuang dalam hadist ini.
Dari Sahl bin Sa'ad RA., dari Nabi SAW., sabdanya: "Sesungguhnya di dalam surga itu ada sebuah pintu yang disebut pintu Rayyan. Artinya: puas dan kenyang minum. Dari pintu ini masuklah semua orang yang berpuasa besok pada hari kiamat. Tidak ada seorang yang selain orang-orang yang berpuasa itu yang dapat masuk dari pintu itu.
Dikatakanlah: "Manakah orang-orang yang berpuasa." Mereka itu lalu berdiri, lalu tidak seorangpun yang dapat masuk dari pintu Rayyan tadi selain orang-orang yang berpuasa. Jikalau mereka telah masuk seluruhnya, lalu pintu itupun ditutup, sehingga tidak seorangpun lagi yang dapat memasukinya," (muttafaq 'alaih).