"Jokowi itu benar-benar hadir di hadapan rakyat bukan dasar kepalsuan tapi kejujuran dengan hasil yang dia kerjakan. Contoh misalnya saat Jokowi masuk ke gorong-gorong untuk melihat situasi sebetulnya, nah Ganjar itu kan tidak. Kalau Pak Jokowi menyampaikan dengan hasil kerjanya, tapi Ganjar justru hadir sebagai youtuber," tutur Noel.
Saat ditanya bahwa apakah kurang etis bila menuntut Ganjar padahal ia belum jadi capres, Immanuel kembali menegaskan bahwa substansinya tidak begitu, karena substansinya adalah bagaimana gagasannya tentang 2024 yang kemungkinan bisa jadi tawaran untuk diperjuangkan.
"Mas Anies kan sudah mengajukan gagasan perubahan, nah itu kan butuh keberanian. Nah kita itu butuh orang-orang yang berani kaya mas Anies," kata Noel.
"Berarti anda ini tengah menggungat pemikiran anda sendiri sekarang," tanya Akbar Faizal.
"Ya seperti itulah kira-kira. Meski saya ga tau apakah kritik saya ini diterima atau tidak, sebab karakter Ganjar ini sangat feodalistik," bebernya.
Lebih lanjut ketika ditanya apakah akan mengalihkan dukungan ke Anies Baswedan, Noel tak secara eksplisit memberi penjelasan. Meski ia menyebut bahwa sejauh ini dari calon yang ada baru eks Gubernur DKI Jakarta itu yang berani melontarkan gagasan untuk bekal di Pilpres 2024 mendatang.