Sebagai upaya mengatasi stunting di Jakarta, Heru mengatakan langkah pertama yang perlu dilakukan adalah pendataan. Namun, sebelum itu pihaknya akan melakukan sinkronisasi dengan data milik Kemenkes.
"Kami kedatangan pak Menkes bersama jajarannya dan tentunya saya bersama seluruh Kepala Dinas terkait membahas terkait dengan secepat mungkin menyelesaikan stunting yang pertama adalah sinkronisasi data," ujar Heru di Balai Kota, Rabu (1/2/2023).
![Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Pj Gubernur DKI Heru Budi bertemu di Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (1/2/2023). [Suara.com/Fakhri Fuadi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/02/01/29748-menkes-budi-gunadi-sadikin-dan-pj-gubernur-dki-heru-budi-bertemu-di-balai-kota-dki-jakarta.jpg)
Selanjutnya, setelah melakukan sinkronisasi data, pihaknya mengidentifikasi anak stunting berdasarkan nama dan alamatnya. Dengan demikian, pihaknya akan melakukan tindakan dengan memberikan bantuan.
"Tadi saya memerintahkan kepada seluruh jajaran kami masuk ke posisi ke lapangan bisa ke posyandu," ucapnya.
Budi Gunadi Sadikin mengakatakan sebenarnya Presiden Joko Widodo menargetkan angka stunting turun hingga 14 persen. Saat ini angkanya berada di 16 persen.
"Kita kan baru launch data stunting nasional turun dari 24 (persen) ke 21 (persen) nah bapak Presiden kan pengennya 14 (persen) di 2024 saya tadi datang ke pak Gubernur," ucapnya.
Kendati demikian, Budi berencana menekan angka stunting hingga 5 persen. Hal ini dilakukan demi memberikan hadiah kepada Jokowi bahwa ada Provinsi dengan angka stunting di bawah 5 persen seperti negara maju.
"Ini belom janji pak Gubernur yuk kita kasih hadiah ke bapak Presiden ada provinsi dibawah 5 persen, karena DKI sekarang 16 (persen)," pungkasnya.
Baca Juga: Jokowi Ungkap Pembangunan IKN Nusantara Akan Selesai 15-20 Tahun Lagi