Ali Fauzi lulus dengan predikat cumlaude atau dengan pujian. Ia mengerjakan disertasi berjudul "Moderasi Beragama Bagi Para Eks Napiter".
"Hari ini menjadi hari paling berbahagia, di mana sosok Ali Fauzi yang adalah mantan teroris (bisa menjadi doktor). Di majelis ini saya mohon maaf sebesar-besarnya, saya dan saudara saya melakukan aksi terorisme dan kemudian dihujat masyarakat," kata Ali sembari mengusap air mata.
Tak mudah bagi Ali untuk menyelesaikan pendidikan doktoral. Ia mengaku sampai vertigo karena menjalani revisi hingga sembilan kali.
Menurut Ali, merakit satu bom jauh lebih mudah dibandingkan menulis karya ilmiah. Namun promotor dan pembimbing terus memberi motivasi.
"Biasa perang dengan senjata, sekarang perang tulisan saja takut," ujar Ali menirukan doktor, Profesor Ishomuddin.
Kontributor : Trias Rohmadoni