"Kita semua harus waspada agar jangan sampai lalai atas permasalahan kesehatan ini. Leptospirosis bisa ditemukan setiap waktu, tapi kemungkinannya meningkat saat musim penghujan,” lanjutnya.
Kepala Dinkes Jawa Timur ungkap pasien dengan gejala
Kepala Dinkes Jawa Timur, dr. Erwin Astha pun mengungkap bahwa penderita penyakit ini di Pacitan kebanyakan mengalami gejala ringan. Mereka yang bergejala ringan hanya perlu dirawat di Puskesmas dengan antibiotik amoxicillin dan ampicillin.
Sedangkan sekitar 10% dari total penderita leptospirosis ini mengalami gejala berat sehingga harus dirawat di rumah sakit.
Rentan diderita petani dan petugas pengangkut sampah
Penyebaran penyakit melalui air dan kotoran ini menyebabkan leptospirosis lebih sering menyerang petani dan petugas pengangkut sampah. Mereka yang juga mengalami luka-luka di kaki juga berpotensi tertuluar leptospirosis.
Pemerintah Jawa Timur pun kini mempertimbangkan kejadian penyebaran wabah kencing kucing ini untuk diajukan ke pemerintah sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Kontributor : Dea Nabila
Baca Juga: Ramadan di Pacitan, Kamu Bisa Mampir 5 Lokasi Ngabuburit Asyik Ini