Saat didatangi WHO, Minha mengungkap apa yang menjadi alasan atas keberaniannya dalam menentang pernikahan dini. Hal ini dikarenakan ia tidak ingin anak-anak lain khususnya yang perempuan bernasib sama seperti yang ada di desanya.
Dikatakannya, anak-anak dipaksa melakukan pernikahan dini karena faktor ekonomi. Orang tua mereka yang rata-rata bekerja sebagai buruh migran, berpendidikan rendah dan tetap ingin hidup. Untuk itu, rela membiarkan anaknya dinikahi.
Padahal menurut Minha, pernikahan bukanlah solusi agar kehidupan menjadi lebih bahagia. Jika anak-anak dipaksa menikah, lanjutnya, justru kemiskinan akan semakin meningkat. Oleh karena itu, demi memutus rantai langkah ini, ia terus memberikan edukasi bagi anak-anak di desanya.
"Menikah bukan solusi ekonomi. Ada anggapan ketika anak-anak dinikahi mereka akan bahagia. Tetapi, ketika mereka putus sekolah, kemiskinan malah semakin meningkat," kata Minha mengutip unggahan Instagram @/whoindonesia, Selasa (7/3/2023).
Kontributor : Xandra Junia Indriasti