Suara.com - Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron, mengatakan, pihaknya menghormati wacana pembentukan koalisi besar. Namun, ia masih berpegang pada Koalisi Perubahan yang digagas NasDem dan PKS yang disebutnya kekinian sudah kuat.
"Saya kira hak dari seluruh partai-partai untuk berkoalisi, dan tentu kami menghormatinya, dan silakan saja kalau memang koalisi besar itu dibangun dan tentu kan punya kemandirian partai-partai," kata Herman ditemui di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2023).
Namun, Herman mengatakan, menyatukan partai-partai menjadi koalisi besar bukan lah perkara yang mudah.
"Tentu kan punya kemandirian partai-partai dan saya kira tidak mudah juga untuk menyatukan seluruh partai-partai dengan keinginan yang berbeda-beda. Kita lihat saja nanti lah," tuturnya.
Namun, ia mengatakan, Koalisi Perubahan yang kekinian sudah kuat. Terlebih karena koalisi tersebut dinilainya sudah memiliki bacapres.
"Yang pasti koalisi perubahan tiga partai sudah kuat dan calonnya sudah pasti, mudah-mudahan ke depan koalisi perubahan bisa memimpin negara lebih baik," ujarnya.
Herman juga merasa yakin jika pun nanti koalisi besar terbentuk tidak akan terjadi kekhawatiran soal polarisasi. Menurutnya, pada akhirnya koalisi yang ada hanya untuk Pemilu setelahnya mencair kembali.
"Saya kira enggak, kan biasa saja koalisi memang selalu dibangun setiap ada even pemilu kan semuanya juga melakukan koalisi. Nah kalau misalkan memang kemudian pada akhirnya koalisi harus berkontestasi juga pada akhirnya saya kira akan mencair kembali," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi hadir dalam Silaturahmi Ramadhan yang digelar DPP PAN di kantor pusat di Jakarta Selatan. Kenyataannya mereka yang hadir tidak semuanya.
Baca Juga: Bukan Buat Ganjar, Rencana Koalisi Besar yang Disiapkan Jokowi untuk Prabowo?
Tercatat hanya ada lima ketua umum parpol yang hadir, yakni Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai tuan rumah, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.