“nitizen emang jeli... Bukan fokus ke air mata mlh jam tangan...,” tulis salah satu warganet.
“Air mata palsu ,untuk cr simpati...hukum mati baru ada efek jera .korupsi ngr ini udah gila2an gk ad takut2ny yg ad mlh + parah,” timpal warganet lainnya.
“Ksian bnget y mlihat dia mnangis karna hartanya di sita sma kpk hingga tak bisa makan untuk pihak kpk tlong di sita juga nyawanya biar dia tidak sedih dan mnagis lagi,” dindir warganet lainnya.
Meski begitu, ada juga warganet yang menduga Rafael Alun akan mengaku kalau jam tangan tersebut adalah imitasi alias barang palsu.
Sebab hal tersebut juga ia utarakan ke publik, mengenai puluhan tas branded yang disita KPK. Ia mengaku, dari 70 tas milik istrinya, hanya 8-10 yang asli, sementara sisanya tiruan.
Sebelumnya, Rafael Alun Trisambodo mengaku hidupnya terbalik 180 derajat setelah ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi oleh KPK.
Terlebih setelah KPK menyita semua hartanya dan PPATK memblokir puluhan rekening milik ia dan keluarganya.
“Sekarang saya tidak punya uang, uang di rumah Rp45 juta diambil, disita, hidup sudah terbalik,” ujar Rafael Alun.
Ia juga mengaku bingung memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga harus mengandalkan belas kasihan para tetangganya.
Kontributor : Damayanti Kahyangan