Pihak kepolisian berencana akan bekerja sama dengan tim medis untuk melakukan pemeriksaan kondisi kejiwaan Qodad atau Affan atas tindakannya.
Kronologi Pembunuhan Sang Anak
Sebelumnya, pelaku dan sang istri kerap terlibat adu mulut. Akhirnya sang istri pun memutuskan untuk pergi meninggalkan suaminya dan anaknya.
Sang istri diduga kembali menjalani pekerjaannya sebelum menikah dengan Qodad, yakni menjadi Ladies Companion (LC) atau pemandu nyanyi. Affan mengetahui hal tersebut dari unggahan sang istri di media sosial bersama lelaki lain.
Atas kondisi tersebut beserta masalah perekonomian yang dialaminya, Affan merasa tak mampu merawat AZ. Affan pun mencari cara membunuh melalui internet.
Setelah itu, Affan menusuk putrinya sebanyak 24 kali dan di antaranya, terdapat 3 tusukan yang mengenai jantung korban. Akibat tusukan yang terlalu cepat dan banyak, korban pun tidak dapat berteriak dan meninggal dunia.
Pada malam sebelumnya, korban sempat memberikan ucapan perpisahan kepada teman-temannya. Ucapan tersebut disampaikan melalui gambar empat orang anak bergandengan yang bertuliskan ‘dari Zee untuk Airin’ dan ‘selamat tinggal’
"Korban malamnya sebelum tidur sempat menggambar cerita dengan teman-temannya. Dalam gambar tersebut ada tulisan 'selamat tinggal' kepada teman-temannya," jelas Wakapolres Gresik Kompol Erika Putra.
Pembulian juga terjadi terhadap sang anak karena ibunya seorang LC. Hal ini juga menjadi motif Affan membunuh AZ agar tidak dibully dan agar sang anak masuk surga karena meninggal di usia belia.
"Mengenai gambar itu kita memang amankan dari kamar korban. Namun, saat kita berikan kepada pelaku, pelaku menangis dan mengatakan bahwa gambaran itu merupakan isi hati putrinya yang sering di-bully," kata Aldhino.