Serangan ke Ganjar Mulai Muncul, Pengamat: Kalau Mau Kritik ke Substansi Saja

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 03 Mei 2023 | 06:44 WIB
Serangan ke Ganjar Mulai Muncul, Pengamat: Kalau Mau Kritik ke Substansi Saja
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. [Dok Pemprov Jateng]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Paramater Politik Indonesia, Adi Prayitno mengimbau masyarakat untuk menghindari kritik berlebihan dan tindakan bully kepada bakal calon presiden (bacapres), salah satunya kepada Ganjar Pranowo.

Adi mengaku geram atas unggahan seorang warganet yang mengedit foto Ganjar bersebelahan dengan salah satu mantan artis dewasa dari Jepang.

Dia menilai, perbuatan tersebut sangat kontraproduktif dan hanya melahirkan keributan yang tidak berkesudahan. Dia mengimbau agar kritikan kepada bacapres harus bersifat substansif.

"Capek. Serangan vulgar semacam ini sudah banyak makan korban. Bukan hanya keributan, tapi banyak juga yang berurusan dengan pihak berwajib karena dianggap fitnah, hoaks, dan merusak nama baik," kata Adi ditulis Rabu (3/4/2023).

Foto Ganjar mencium Maria ozawa beredar luar di media sosial
Foto Ganjar mencium Maria ozawa beredar luar di media sosial

Dia melanjutkan, bukan tidak mungkin serangan-serangan kepada bacapres tersebut membuat pendukung masing-masing tokoh tersinggung, dan berujung pelaporan kepada pihak berwajib.

"Kalau mau mengkritik calon seperti Ganjar, seperti Anies, ataupun Prabowo, lebih pada substansi, seperti visi misi, soal statement-statement atau kebijakan politiknya yang pernah dilakukan selama menjadi pejabat publik," ujar Adi.

"Kalau ingin mengkritik Ganjar misalnya, kritik apa saja yang menjadi kelemahan Ganjar di jateng, kritik Anies apa yang menjadi kelemahan Anies di Jakarta. Atau Prabowo ketika jadi Menhan dan seterusnya," contohnya.

Selain bersifat substantif, Adi meminta masyarakat memberikan kritikan yang terukur, mampu membangun demokrasi yang sehat, dan tidak memecah belah bangsa.

"Saya kira pemilu 2024 harus menjadi momen di mana kampanye politik terutama oleh pendukungnya itu harus konstruktif. Bukan lagi terlampau berlebihan yang justru akan merusak suasana batin kebangsaan kita," pungkasnya.

Baca Juga: Kumpulkan Ketua-ketua Parpol, Jokowi Tawarkan Duet Ganjar - Prabowo, Nasdem Absen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI