Suara.com - Pendiri Pondok Pesantren atau Ponpes Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang kembali memberikan pernyataan menggegerkan. Ia mengungkap akan memberikan kesempatan bagi santri putri untuk menjadi khatib salat Jumat.
Kesempatan bagi perempuan untuk menjadi khatib dalam salat Jumat bakal digelar dalam waktu dekat, tepatnya saat salat Jumat berjamaah di Al Zaytun.
"Ini sebentar lagi Khatib Jumat di Ponpes bakal dari pelajar putri," ungkap Panji Gumilang di dalam kanal YouTube Al Zaytun Official pada Selasa (2/5/2023).
Hal ini pun lantas memicu kontroversi di kalangan masyarakat. Pasanya, pada dasarnya khatib salat Jumat hanya dilakukan oleh seorang laki-laki yang sudah baligh serta berilmu.
Pernyataan kontroversi dari pimpinan Ponpes Al Zaytun ini bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, Ponpes Al Zaytun sempat disoroti Kementerian Agama (Kemenag) karena mencampurkan saf laki-laki dan perempuan saat salat Idul Fitri.
Meski demikian, Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) akhirnya menyatakan bahwa salat Idul Fitri itu tetap sah.
Sosok Panji Gumilang kerap disorot warganet karena dinilai mengimpletasikan agama Islam yang dianggap berbeda dengan prinsip para umat Muslim di Indonesia. Simak inilah profil Panji Gumilang selengkapnya.
Pemilik nama Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang ini mendirikan Ponpes Al-Zaytun pada tahun 1996. Sosoknya memang dikenal sebagai putra daerah Desa Sembung Anyar, Gresik, Jawa Timur.
Panji mulai hijrah saat melanjutkan pendidikannya di Pesantren Modern Gontor. Sosoknya lantas melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan mengambil jurusan Sastra dan Kebudayaan Islam di UIN Syarif Hidayatullah.
Tak sampai di situ, ia diberi gelar doktor honoris causa dari Ravens University pada tahun 2003 atas jasanya membangun pondok pesantren Al Zaytun.