Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan enam ketua umum partai politik pendukung pemerintah dalam rangka pertemuan silaturahmi Lebaran 2023 di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023). Jokowi disebut banyak tertawa di dalam pertemuan.
Hal tersebut disampaikan oleh Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.
"Oh, (Jokowi) bahagia sekali, banyak tertawa-tertawa. Makanannya juga enak sekali, ada udangnya, enak sekali," cerita Mardiono usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (2/5/2023) malam.
Sementara itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menebarkan senyuman saat hendak meninggalkan kawasan Kompleks Istana Kepresidenan. Sengaja menurunkan kaca mobilnya, ia tersenyum sembari melambaikan tangan kepada awak media.
![Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pergi terlebih dahulu usai mengikuti pertemuan di Istana Kepresidenan pada Selasa (2/5/2023). [Suara.com/Ria Rizki]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/05/02/58413-ketua-umum-pdip-megawati-soekarnoputri-pergi-terlebih-dahulu-usai-mengikuti-pertemuan-di-istana.jpg)
Isi pembahasan dalam pertemuan tersebut menjadi tanda tanya banyak pihak. Namun, ketua umum parpol begitu kompak menyebut kalau pertemuan malam itu membahas soal sektor perekonomian.
Pernyataan itu dilontarkan oleh masing-masing ketua umum parpol ketika ditanya oleh awak media. Semisal saja Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menerangkan kalau pertemuan di dalam Istana Merdeka itu membicarakan soal perkembangan terakhir di bidang ekonomi termasuk ramalan untuk Indonesia. Menurutnya ramalan World Bank menyebut kalau Indonesia memiliki potensi besar untuk bisa menjadi negara maju.
"Sekarang kalau tidak salah GDP kita sudah Rp 1,5 triliun. Diperkirakan sekarang ekonomi kita sudah ke-16 ya terbesar dan kita sangat mungkin bisa menjadi ekonomi keempat terbesar di dunia kalau kita pandai memanfaatkan keadaan," kata Prabowo.
Sementara itu, Mardiono mengungkapkan kalau Jokowi berpesan akan kesiapan pemerintah menghadapi bonus demografi pada masa mendatang. Jokowi tak mau kalau kesempatan itu malah disia-siakan.
"Bonus demografi yang kita punya kesempatan 13 tahun ke depan. Ini kita nggak boleh terlewatkan, kalau kita terlewatkan untuk mendapatkan bonus demografi itu maka kemungkinan nanti lewat kesempatan itu. Karena itu kita tidak boleh ketinggalan kesempatan ini," terang Mardiono.
Baca Juga: Gerindra Terus Maksimalkan Upaya Prabowo Capres, Harap Makin Banyak Partai Gabung
Namun, ketika ditanya soal Pilpres 2024, keduanya kompak mengklaim tak ada pembahasan itu saat pertemuan.