Kisah Kurir Paket Momen Lebaran, Berharap Bonus Hingga Motor Raib Digondol Maling

Kamis, 04 Mei 2023 | 17:06 WIB
Kisah Kurir Paket Momen Lebaran, Berharap Bonus Hingga Motor Raib Digondol Maling
Kurir pengantar paket saat momen libur lebaran 2023. [Suara.com/Faqih]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Terkadang, kata Khadafi, hal itu menghambat dirinya untuk mendapatkan bonus.

Kurir pengantar paket saat momen libur lebaran 2023. [Suara.com/Faqih]
Kurir pengantar paket saat momen libur lebaran 2023. [Suara.com/Faqih]

“Harusnya udah toga paket kita anterin, ini malah baru satu karena nunggu tadi itu,” jelasnya.

Khadafi juga pernah punya pengalaman yang tidak mengenakkan soal sistem pembayaran COD. Ia pernah dibohongi pelanggan saat mengirim paket COD.

“Jadi dia bilang katanya mau ditransfer, tapi ditransfernya malah besokannya. Saya jadi nombok.”

Setelah peristiwa itu, Khadafi tidak langsung percaya jika ada pelanggan yang ingin melakukan transfer. Meski pelanggannya sudah dikenalnya.

“Waktu itu untung cuma Rp 100 ribu.”

Cuaca yang tidak menentu pun menjadi hambatan tersendiri bagi kurir pengantar paket seperti Khadafi, pria berusia 22 tahun ini paling takut jika cuaca hujan. Selain bisa merusak paket, hujan juga bisa membuat waktunya terbuang.

“Ya emang selain takut paketnya rusak, tapi hujan bikin kerjaan jadi terhambat,”terangnya.

Sementara, target ribuan paket harus dikirim sebelum waktu yang ditentukan agar bonus bisa keluar.

Baca Juga: Nursyah Tak Mau Sebut Anak Arie Kriting Cucu, Hanya Anak Indah Permatasari

“Kalau gak capai target, cuma dapat (upah) UMR saja.”

Kehilangan paket

Sebagai pengirim paket, Khadafi juga pernah mengalami hal pahit dalam bekerja. Selain menalangi paket pelanggannya, Khadafi juga pernah kehilangan paket saat sedang mengantar barang.

Kegetiran itu dirasakan Khadafi saat ada pelanggan yang COD tidak ada ditempat. Terpaksa dia harus mengirimkan ulang barang pesanan ke esokan harinya.

Ia pun pernah kehilangan barang saat hendak mengantarkan. Barang tercecer di jalan karena tidak terikat kencang di motornya.

“Yaudah saya hubungi pemesannya, suruh pesan ulang. Terus paketnya yang ilang saya yang bayarin, waktu itu cuma Rp50 ribu.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI