Suara.com - Waisak merupakan hari besar keagamaan bagi umat Buddha yang diperingati setiap tahun. Puncak dari perayaan Waisak 2023 di Indonesia akan dilaksanakan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lantas bagaimana makna perayaan Hari Suci Waisak?
Hari Raya Waisak jatuh pada tanggal 4 Juni 2023. Peringatan Waisak sebagai momentum untuk mengingat kembali tiga peristiwa suci di dalam kehidupan Buddha Gautama. Tiga peristiwa suci itu antara lain kelahiran, pencapaian pencerahan sempurna dan juga kemangkatan Sang Buddha.
Tak hanya di Indonesia, di beberapa negara Hari Waisaak juga akan dirayakan. Seperti Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Vesak di Malaysia dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, Saga Dawa di Tibet dan Vesak di Sri Lanka. Di dalam buku Melacak Sejarah Kuno Indonesia Lewati Prasasti tahun 2012 yang ditulis oleh Boechari, di beberapa tempat perayaan ini juga dikenal sebagai “Hari Buddha”.
Sejarah dan Makna Perayaan Hari Suci Waisak
Seperti yang telah disebutkan di atas, ada tiga peristiwa penting di dalam peringatan hari hari raya Waisak. Adapun tiga peristiwa penting umat Buddha tersebut bertajuk Trisuci Waisak dan pasti dirayakan setiap tahunnya sebagai Hari Raya Buddha.
1. Kelahiran Siddharta Gautama
Makna yang pertama dari perayaan hari suci Waisak adalah kelahiran sang Siddharta Gautama. Siddharta Gautama merupakan seorang pangeran sekaligus anak dari seorang raja bernama Raja Suddhodana dan Ratu Mahamaya. Siddharta lahir pada 623 Sebelum Masehi (SM) di Taman Lumbini.
Siddharta Gautama terlahir dengan kondisi bersih tanpa ada dosa satu pun. Selain itu, ia pun juha bisa langsung berdiri dengan tegak dan langsung bisa berjalan, tidak seperti bayi-bayi yang baru lahir pada umumnya.
Peeistiwa kelahiran Siddharta Gautama ke dunia inji menandai bahwa sang pangeran nantinya akan menjadi calon Buddha yang dipercaya akan mencapai kebahagiaan paling tinggi di kehidupannya.
Baca Juga: 30 Ucapan Happy Vesak Day 2023, Berisi Kata-kata Indah di Hari Raya Waisak
2. Siddharta Gautama mendapatkan Penerangan Agung