Sejarah Candi Borobudur, Tempat Ibadah Pusat Perayaan Hari Raya Waisak

Rifan Aditya Suara.Com
Senin, 29 Mei 2023 | 10:45 WIB
Sejarah Candi Borobudur, Tempat Ibadah Pusat Perayaan Hari Raya Waisak
Sejarah candi borobudur (saesherra/Pixabay)

Setiap tahap mendukung deretan stupa, diposisikan dalam lingkaran konsentris. Tujuh puluh dua stupa kecil mengelilingi satu stupa pusat besar di platform paling atas.

Puncak stupa adalah titik tertinggi candi Borobudur, berukuran 35 meter di atas permukaan tanah. Masing-masing dan setiap stupa berbentuk lonceng dan dilubangi oleh bukaan dekoratif. Di dalam setiap kandang yang ditusuk duduk patung Buddha.

Akses ke puncak adalah anak-anak tangga yang dibangun di tengah setiap empat sisi monumen. Beberapa gerbang melengkung melengkapi setiap tangga dihiasi dengan kepala Kala diukir di atas setiap gerbang dan Makaras memproyeksikan dari setiap sisi. Pintu masuk utama berada di sisi timur, tempat relief naratif dimulai.

Struktur ini didasarkan pada kepercayaan adat bahwa gunung dan dataran tinggi adalah tempat tinggal hyang (roh leluhur). Sementara punden berundak atau step piramida adalah desain inti dari Borobudur, ide-ide Buddha Mahayana dan simbolisme juga dimasukkan dalam pembangunan.

Demikian itu sejarah Candi Borobudur, tempat ibadah umat Buddha dan pusat perayaan Hari Raya Waisak.

Kontributor : Mutaya Saroh

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI