KIB dan KKIR Siap Melebur, Nama Baru Koalisi Disebut Tengah Dirancang

Kamis, 15 Juni 2023 | 13:25 WIB
KIB dan KKIR Siap Melebur, Nama Baru Koalisi Disebut Tengah Dirancang
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Fikri Yasin saat ditemui wartawan usai menghadiri kegiatan pemaparan hasil survei Media Survei Nasional (Median) di Jakarta, Selasa (28/2/2023). ANTARA/Tri Meilani Ameliya

Suara.com - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) direncanakan melebur menjadi satu di koalisi permanen. Anggotanya terdiri dari Golkar, PAN, Gerindra dan PKB.

Wakil Sekretaris Jenderal PAN Fikri Yasin mengatakan penyusunan koalisi permanen ini akan dimulai semua dari nol. Hal tersebut dilakukan dengan harapan koalisi dibuat berdasarkan kesepakatan dan kesetaraan bersama empat partai.

Fikri juga memastikan penggabungan koalisi akan dilakukan bersamaan dengan deklarasi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diusung.

"Langsung melebur dan sedang dirancang nama baru koalisinya," kata Fikri dihubungi, Kamis (15/6/2023).

Tiga ketua umum partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu yakni Mardiono (PPP), Airlangga Hartarto (Golkar), dan Zulkifli Hasan (PAN) menggelar pertemuan di Kota Makassar, Minggu 6 November 2022 [SuaraSulsel.id/Istimewa]
Tiga ketua umum partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu yakni Mardiono (PPP), Airlangga Hartarto (Golkar), dan Zulkifli Hasan (PAN) menggelar pertemuan di Kota Makassar, Minggu 6 November 2022 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

Tidak ada tenggat waktu kapan dua koalisi tersebut harus melebur, namun Fikri berkeyakinan KIB dan KKIR segera bergabung menjadi satu.

"Soal waktu kalau pastinya nggak bisa kita tentukan tapi mudah-mudahan nggak terlalu lama karena berkaitan dengan kepastian kader di bawah agar yakin dan pasti untuk bergerak," kata Fikri.

Lobi Cak Imin

Koalisi permanen kian mantap menjajaki kerja sama empat partai. Terbaru diakui PAN, mereka beberapa kali melakukan komunikasi dengan Golkar, Gerindra, dan PKB untuk merealisasikan koalisi permanen.

"Sudah beberapa kali putaran pertemuan untuk memantapkan koalisi itu. Dalam diskusi ya dibicarakan semua yang menyangkut kepentingan koalisi. Yang utama tentu capres dan cawapresnya," kata Wasekjen PAN Fikri Yasin dihubungi, Rabu (14/6/2023).

Baca Juga: PEMILU 2024: MK Putuskan Sistem Proporsional Terbuka atau Tertutup Seperti Orde Baru?

Diketahui Golkar dan PAN merelakan posisi capres. Mereka yang merupakan representasi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) satu suara mendorong Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersepakat menjalin kerja sama dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) usai keduanya bertemu di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (18/6/2022). (Tim Media PKB).
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersepakat menjalin kerja sama dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) usai keduanya bertemu di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (18/6/2022). (Tim Media PKB).

Tetapi kerelaan itu bukan tanpa syarat. Golkar dan PAN ingin posisi cawapres diisi oleh representasi KIB. Pasalnya posisi capres sudah direlakan untuk Prabowo yang merupakan representasi dari koalisi Gerindra-PKB di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Dalam hal ini Golkar mendorong Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sementara PAN menawarkan Erick Thohir. Kedua nama itu ditawarkan menjadi perwakilan KIB untuk didaulat sebagai cawapres Prabowo.

Tetapi penawaran itu tidak mudah. Sebab KKIR sendiri telah membuat ketentuan bahwa capres dan cawapres mereka nantinya akan ditentukan Prabowo dan Ketua Umum PKB Muhaimi Iskandar atau Cak Imin.

Berkaitan dengan itu, PAN mengaku kini KIB masih terus melobi Cak Imin terkait penawaran mereka untuk cawapres Prabowo.

"Ya, sedang lobi-lobi," kata Fikri.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI