Ahli kapal selam dari University College London Prof Alistair Greig membahas kemungkinan yang bakal dialami Titan. Salah satunya, jika ada kegagalan daya atau komunikasi, kapal selam berpotensi terombang-ambing di permukaan air menunggu untuk ditemukan.
Lalu, apabila ada kebocoran di lambung kapal, maka prognosisnya. Jadi, kapal yang sudah tenggelam ke dasar laut, tidak bisa bangkit kembali dengan kekuatannya sendiri. Sementara kapal yang masih, ada harapan untuk ke permukaan.
Identifikasi Kapal Selam Titan
Titan adalah kapal selam lima orang yang dibuat untuk dapat turun pada kedalaman 4.000 meter (2,5 mil) dan bergerak dengan tiga knot atau sekitar 3,5 mil per jam. Tak hanya membawa penyelam ke Titanic, kapal ini memiliki tujuan pembuatan lain.
Diantaranya digunakan untuk survei, inspeksi lokasi, penelitian, pengumpulan data, produksi film dan media, hingga pengujian perangkat keras serta perangkat lunak di laut. Menurut OceanGate, Titan dilengkapi dengan pencahayaan canggih.
Mereka juga mengklaim kapal selam itu memiliki sistem navigasi sonar hingga peralatan video serta fotografi 4K yang dipasang secara internal dan eksternal. Seorang wartawan CBS yang pernah ikut perjalanan tahun lalu, David Pogue, melaporkan bahwa Titan adalah kapal percobaan.
Di mana dalam surat yang ia baca, Titan belum disetujui atau disertifikasi oleh badan pengawas mana pun. Hal ini, kata Pogue, dapat beresiko mengakobatkan cedera fisik, kecacatan, trauma emosional atau kematian bagi para penyelamnya.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Baca Juga: Daya Tarik Candi Selogriyo, Pesona Wisata di Kaki Gunung Sumbing Magelang