Suara.com - Kapal selam Titan yang membawa lima awak ke reruntuhan Titanic dipastikan meledak. Puing-puing mulai ditemukan tim penyelamat sekitar 1.600 kaki atau 488 meter dari perairan Atlantik Utara pada Kamis (22/6/2023), atau 4 hari sejak kapal milik OceanGate bernama Titan itu dinyatakan hilang kontak.
Harapan yang tersisa untuk menemukan lima orang itu hidup-hidup pun hilang, ketika pasokan oksigen 96 jam Titan diperkirakan habis setelah peluncuran pada Minggu (18/6/2023).
Sementara itu, pihak US Coast Guard, Laksamana Muda John Mauger menyatakan telah terjadi ledakan yang benar-benar dahsyat. Berikut kelima faktanya tentang kapal selam yang meledak.
Ditemukan Puing-puing Kapal
Laksamana Muda John Mauger mengatakan jika puing-puing kapal selam tersebut ditemukan 200 meter lebih dari bangkai Titanic. Penemuan ini berlangsung setelah para ahli memprediksi persediaan oksigen dalam kapal sudah habis.
Lokasi penemuan puing disebut sesuai dengan titik terakhir kapal milik OceanGate itu hilang kontak.
Direktur Operasi Pemulihan dan Rekayasa Laut Angkatan Laut AS, Paul Hankins mengatakan, tim pencarian berhasil menemukan lima potongan besar puing-puing yang diidentifikasi sebagai bagian kapal selam Titan.
Puing pertama yang ditemukan, kata Hankins, merupakan moncong depan yang berada di luar lambung kapal. Mereka juga menemukan puing-puing besar yang diduga merupakan bagian belakang lambung kapal selam Titan.
Sementara itu, puing-puing kedua yang ditemukan, berukuran lebih kecil dan berada di dalam puing-puing pertama dengan sedikit tekanan. Hankins menyebut, pencarian badan kapal selam Titan masih akan terus dilakukan.
Baca Juga: Seperti Kamikaze! Ternyata Begini Rasanya Ikut Ekspedisi Kapal Selam Wisata Titanic
Lima Penumpang Dinyatakan Tewas
OceanGate dalam pernyataannya di media sosial, mengatakan bahwa kelima orang di kapal tersebut hilang. Mereka adalah sang CEO perusahaan itu sendiri, Stockton Rush, pengusaha Inggris-Pakistan, Shahzada Dawood dan putranya Suleman Dawood, pebisnis asal Inggris Hamish Harding, serta mantan Angkatan Laut Amerika, Paul-Henri Nargeolet.
Perusahaan tersebut kemudian mengatakan bahwa para korban adalah penjelajah sejati yang memiliki semangat untuk berpetualang di berbagai lautan.
Dalam pernyataannya itu, mereka juga menyampaikan bela sungkawa karena ledakan yang dikonfirmasi pasti membuat semua penumpang kapal selam Titan meninggal dunia.
"Orang-orang ini adalah penjelajah sejati yang memiliki semangat petualangan berbeda, dan hasrat mendalam untuk menjelajahi dan melindungi lautan. Kami berduka atas hilangnya nyawa dan kegembiraan yang mereka bawa ke semua orang yang mereka kenal," tulis OceanGate melalui akun Instagram @oceangateexped, dikutip Jumat (23/6/2023).
Terkait insiden tragis ini, OceanGate yang membuka perjalanan ke bangkai Titanic sejak 2021 akan tutup sementara tanpa batas waktu. Hal tersebut disampaikan oleh pihak Pelabuhan Everett, yang merupakan rumah bagi perusahaan dengan jarak sekitar 30 mil atau 50 kilometer sebelah utara dari pusat kota Seattle, pada Kamis (22/6/2023).