Suara.com - Posisi dukungan Jokowi terhadap bakal calon presiden (bacapres) 2024 hingga kini dinilai masih abu-abu, lantaran belum ada ketegasan untuk mendukung salah satu nama, Ganjar atau Prabowo.
Sementara di sisi lain, kedekatan Prabowo dengan Jokowi yang kerap diperlihatkan dalam beberapa waktu belakangan, memunculkan banyak persespsi publik
Melihat fenomena tersebut, pengamat politik Adi Prayitno mengungkapkan hal tersebut ada sisi yang ingin ditunjukan Jokowi.
Sebelumnya, ia menilai ada kemungkinan Jokowi sedang membangun kekuatan politik dengan PSI, partai pengusung Kaesang untuk maju menjadi Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.
![Pengamat politik Adi Prayitno. [Tangkapan layar akun YouTube Akbar Faizal Uncensored]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/06/23/96930-pengamat-politik-adi-prayitno.jpg)
"Bagi saya itu gimmick politik yah, karena PSI itu bukan head to head ataupun apple to apple dengan PDIP," ungkap Adi melalui wawancara di kanal Youtube Akbar Faizal pada Kamis (22/6/2023).
Setelahnya, ia juga menambahkan bahwa kedekatan Jokowi dengan Prabowo yang perlu dikhawatirkan oleh PDIP.
"Tapi perlu dikhawatirkan bahwa Jokowi itu berdansa dengan Prabowo Subianto, letak kenyamanannya sudah ditunjukan di berbagai tempat," katanya.
Adi juga mengatakan, ketika pernyataan proposal oleh prabowo ditolak pun tidak ada komentar secara khusus dari Jokowi. Mereka berdua justru menampilkan kedekatan secara terang-terangan.
"Bahkan, ketika Prabwo Subianto menawarkan soal rekonsiliasi antar Ukraina dan Rusia yang ditolak oleh Ukraina. Seakan-akan publik akan menegur Prabowo Subianto, nyatanya tidak, justru kedua tokoh ini mempertontonkan kemesraannya kemarin di Malaysia," kata Adi.
Baca Juga: Fans Berat! Jauh-jauh ke Korea Selatan, Kaesang Tetap Pakai Kaos Prabowo
Hal ini menunjukan bahwa publik tidak bisa menutup mata akan kedekatan keduanya.
"Itu menunjukan apa? Kedekatan Jokowi dengan Prabowo Subianto itu tidak bisa ditutup mata pak, keduanya cukup mesra." lanjutnya.
Selain itu, ia juga mengatakan, Jokowi tidak dihargai lagi dalam konteks memiliki kuasa lebih terhadap penentuan 2024, kemungkinkan uluran tangan Jokowi untuk prabowo berlanjut.
"Dan bukan tidak mungkin kalau Jokowi tidak di wongi (dimanusiakan) dan dianggap tidak terlalu penting dalam konteks penentuan 2024. Orkestrasi dan dansa ini akan terus berlanjut" ucapnya.
Kontributor : Ayuni Sarah