Suara.com - Seorang ayah di Kediri, Jawa Timur, bernama Suprapto tega memperkosa hingga membunuh anak kandungnya sendiri. Kasus ini terendus usai mayat korban berinisial DLK (20) ditemukan dalam karung di kawasan pesawahan. Polisi pun langsung menindaklanjuti.
Diketahui bahwa Suprapto mempunyai motif terkait aksi nekat dan bejat terhadap anak semata wayangnya itu. Ia juga saat ini telah diamankan polisi.
Berikut fakta-fakta lengkap soal ayah di Kediri yang memperkosa dan membunuh anaknya sendiri.
1. Kronologi
Awalnya, pada Rabu (5/7/2023) malam, Suprapto dan anaknya terlibat adu mulut. Pelaku yang dipenuhi rasa emosi, membekap mulut serta hidung korban dengan tangan kirinya. Kemudian, ia juga mencekik korban dengan menggunakan tangan kanan.
Hal itu lantas membuat korban berontak hingga ingin buang air kecil. Namun, ia malah terpeleset dan pingsan usai kepalanya terbentur lantai. Suprapto kemudian membopongnya ke dalam kamar dan tega melakukan pemerkosaan.
Mirisnya, di tengah aksi itu, pelaku semakin emosi karena korban sempat tersadar. Suprapto kembali mencekik dan membekap mulut serta hidung korban. Usai merasa korban sudah tak bernyawa, ia langsung menutup mulut anaknya dengan memakai lakban.
Setelahnya, ia mengambil gelang dan cincin korban. Kedua tangan korban diikat dengan kerudung dan kakinya dililit memakai kain yang ada di atas kasur. Kemudian, ia mengambil 2 karung di samping lemari dan memasukkan tubuh anaknya ke sana.
Kemudian, karung berisi tubuh korban itu dibuang oleh Suprapto di kawasan persawahan. Baru-baru ini terungkap dari hasil autopsi jenazah bahwa saat dibuang, kondisi korban masih hidup. Korban meninggal lantaran lemas terbungkus karung dan terendam air.
Baca Juga: Ricuh Gara-Gara Kedatangan Suporternya di Kediri, Arema FC Minta Maaf
2. Motif
Polisi mengungkap motif Suprapto membunuh anaknya, yakni karena dendam sering dimaki. Pelaku mengaku korban sering melawan ucapannya sehingga ia merasa kesal. Korban juga diakuinya tidak pernah menyapa dan berbicara kepadanya.
"Motifnya pelaku dendam dengan korban karena korban sering memaki-maki tersangka serta tidak mau menyapa dan berbicara dengan tersangka," ujar Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika, Senin (17/7/2023).
3. Pengakuan Suprapto
Kepada polisi, Suprapto mengaku sempat menasihati korban pada Rabu (5/7/2023) malam. Ia tidak menyetujui hubungan sang anak dengan kekasihnya karena ada kepercayaan berakibat fatal di masa depan. Ia lantas meminta Desy agar putus.
Lalu, terjadi adu mulut karena korban enggan memutuskan kekasihnya. Ia juga tidak ingin mendengarkan nasihat Suprapto lantaran ayahnya ini dikenal tak bertanggung jawab. Pelaku diketahui jarang memberi nafkah dan cinta kepada keluarganya.