Polisi mengungkap motif Suprapto membunuh anaknya, yakni karena dendam sering dimaki. Pelaku mengaku korban sering melawan ucapannya sehingga ia merasa kesal. Korban juga diakuinya tidak pernah menyapa dan berbicara kepadanya.
"Motifnya pelaku dendam dengan korban karena korban sering memaki-maki tersangka serta tidak mau menyapa dan berbicara dengan tersangka," ujar Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika, Senin (17/7/2023).
3. Pengakuan Suprapto
Kepada polisi, Suprapto mengaku sempat menasihati korban pada Rabu (5/7/2023) malam. Ia tidak menyetujui hubungan sang anak dengan kekasihnya karena ada kepercayaan berakibat fatal di masa depan. Ia lantas meminta Desy agar putus.
Lalu, terjadi adu mulut karena korban enggan memutuskan kekasihnya. Ia juga tidak ingin mendengarkan nasihat Suprapto lantaran ayahnya ini dikenal tak bertanggung jawab. Pelaku diketahui jarang memberi nafkah dan cinta kepada keluarganya.
Hal tersebut yang membuat korban malas menyapa Suprapto hingga ayahnya itu kesal dan marah. Sementara alasan memperkosa sang anak, pelaku berdalih ingin memeriksa keperawanannya. Sebab, korban diketahui sudah memiliki kekasih.
4. Pelaku Ingin Bunuh Diri dan Siapkan Wasiat
Setelah menghabisi nyawa anaknya, Suprapto rupanya berencana bunuh diri. Ia bahkan sudah menulis surat wasiat yang berisi permintaan maaf kepada orang tua hingga saudaranya. Lalu, ia juga turut membeberkan masalah antara dirinya dan sang istri.
Namun, surat wasiat yang ditulis tangan di sebuah kertas itu buram di beberapa bagian lantaran terkena air. Selain surat, polisi mengatakan bahwa Suprapto juga telah menyiapkan potas atau potasium. Racun ini rencananya bakal ia gunakan untuk bunuh diri.
Baca Juga: Ricuh Gara-Gara Kedatangan Suporternya di Kediri, Arema FC Minta Maaf
5. Pelaku Sempat Kabur