5 Fakta Longspan LRT Jabodebek: Proyek Tersulit, Malah Salah Eksekusi

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 02 Agustus 2023 | 13:53 WIB
5 Fakta Longspan LRT Jabodebek: Proyek Tersulit, Malah Salah Eksekusi
Jalur LRT Gatot Subroto - Kuningan [Twitter/jokowi]

Tiko menjelaskan pada dasarnya ada 6 komponen dalam proyek LRT Jabodebek. Di antaranya prasarana yang digarap PT Adhi Karya (Persero) Tbk, kereta oleh PT INKA (Persero), software development oleh Siemens hingga persinyalan oleh PT Len Industri (Persero). 

Namun dari banyaknya komponen yang terlibat dalam proyek, tak ada integrator atau penghubung di dalamnya. Dengan demikian setiap komponen bekerja masing-masing tanpa sistem integrator. Hal itu menyebabkan banyak terjadi kesalahan koordinasi, salah satunya terkait desain longspan yang tidak sesuai.

"Di semua proyek besar ada sistem integrator, tapi ini nggak ada. Jadi semua komponen proyek berjalan liar tanpa ada integrator di tengah," ucap Tiko.

4. Spesifikasi 31 rangkaian LRT berbeda-beda 

Kondisi tersebut membuat pula spesifikasi kereta LRT Jabodebek yang jumlahnya ada 31 rangkaian menjadi berbeda-beda. Hal itu membuat sistem perangkat lunak (software) harus diperbaiki dan membuat biayanya menjadi lebih tinggi. 

Tiko menyebut bahwa kesalahan kordinasi antara pihak yang menggarap proyek sering kali terjadi di Indonesia. Oleh karenanya hal itu jadi tantangan yang harus diperbaiki ke depannya. Meski demikian Tiko mengatakan perbaikan-perbaikan yang dilakukan dalam 3,5 tahun terakhir ini membuat LRT Jabodetabek makin siap untuk dioperasikan.

5. Bakal Diresmikan Presiden

LRT Jabodetabek ditargetkan diresmikan Presiden Jokowi pada 18 Agustus 2023 mendatang. Namun Tiko mengatakan untuk beroperasi komersial atau commercial operation date (COD) rencananya dilakukan pada 28 Agustus 2023. 

"Jadi juga ini barangnya, Ini effort dan kedetailan rapatnya sampai level very detail dan sangat melelahkan bahkan rapatnya ratusan kali. InsyaAllah nanti 28 Agustus 2023 akan COD," ucap Tiko.

Baca Juga: Longspan LRT Gatsu - Kuningan Dibilang Salah Desain, Siapa Perancangnya?

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI