Deklarasi itu menuai pro dan kontra, sebab tahapan pemilu belum dimulai oleh KPU dan tak ada satupun parpol selain PSI yang mendukungnya.
Namun, akhirnya ia memutuskan untuk mundur dari pencalonan tersebut dalam konferensi pers secara daring pada Kamis (24/2/2022).
"Maka, hari ini dengan penuh kesadaran, saya Giring Ganesha mengumumkan mundur dari pencalonan presiden Republik Indonesia," kata Giring.
Kontroversi Giring lainnya adalah ketika ia menyatakan khawatir jika pengganti Presiden Jokowi pada Pilpres 2024 adalah sosok pembohong dan punya rekam jejak politik identitas.
"Kemajuan kita akan terancam jika kelak orang yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang mempunyai rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam Pilkada,” kata Giring di hadapan Jokowi dan para kader dalam acara HUT ke-7 PSI, 22 Desember 2021.
“Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja,” tambahnya.
Meski tak menyebut nama, persepsi publik saat itu tertuju pada sosok Anies Baswedan yang ketika itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Baca Juga: Ngaku Sudah Tua di PSI, Seperti Apa 'Masa Muda' Giring Ganesha?