Fakta-fakta Jejak Tersangka Teroris Bekasi, Berbaiat Ke ISIS Sebelum Jadi Karyawan KAI

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 16 Agustus 2023 | 08:53 WIB
Fakta-fakta Jejak Tersangka Teroris Bekasi, Berbaiat Ke ISIS Sebelum Jadi Karyawan KAI
Sebelum Ditangkap, Tersangka Teroris di Bekasi Tunjukkan Gelagat Ini ke Tetangga (Suara.com/Mae Harsa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Aswin memaparkan, DE menyebarkan seruan untuk jihad secara privat dengan menggunakan fitur message timer. Di mana, saat ini, Densus 88 Antiteror tengah mendalami siapa saja yang menerima pesan privat tersebut.

"Tiga minggu ke belakang puncaknya yang bersangkutan terlihat ghirohnya semakin tinggi dengan menyebarkan ajakan atau imbauan untuk amaliyah atau aksi terorisme, sehingga pesan-pesan itu disebarkan secara privat menggunakan timer," terang Aswin.

"Sehingga ketika sampai di penerima itu dibuka, diterima dan langsung hilang dari jaringan," lanjut Aswin.

Cerita Warga Bantu Istri Terduga Teroris Dananjaya di Bekasi yang Sedang Hamil 8 Bulan (Suara.com/Mae Harsa)
Cerita Warga Bantu Istri Terduga Teroris Dananjaya di Bekasi yang Sedang Hamil 8 Bulan (Suara.com/Mae Harsa)

Agar tak mencolok, DE juga berkamuflase di marketplace untuk menutupi kegiatan pengumpulan senjata. Dalam akun marketplace-nya, DE berkamuflase menjual diecast atau mainan militer.

"Kita amankan yang bersangkutan setelah mem-profiling. Yang bersangkutan memiliki juga akun marketplace di salah satu akun penjualan online yang dikamuflasekan yang bersangkutan untuk berjualan diecast mainan militer," bebernya.

Miliki Belasan Pucuk Senjata

Dari hasil penggerebekan kediaman DE di Bekasi Utara, polisi menemukan 16 pucuk senjata. Senjata-senjata itu disebut merupakan senjata jenis pabrikan dan rakitan.

Tak hanya itu, polisi juga menemukan sejumlah magasin berikut amunisinya.

Galang Dana Pakai Akun Telegram

Baca Juga: Bukan Pertama Kali, Ini Deretan Kasus Pegawai BUMN Terseret Terorisme

DE diduga kuat melakukan penggalangan dana untuk kegiatan terorisme. Ia disebut mengumpulkan dana dengan menggunakan aplikasi Telegram.

Densus 88 mendapati satu akun yang diduga kuat dipakai oleh DE untuk menggalang dana terorisme.

"Yang bersangkutan memiliki satu akun di Telegram, untuk menggalang dana," ucap Aswin.

Hanya saja, Aswin tidak merinci berapa aliran dana dari hasil penggalangan dana oleh DE tersebut. Terkait ini, penyidik masih melakukan pendalaman.

Rencanakan Serangan Ke Anggota Polri Dan TNI

Fakta lain yang diungkap Aswin adalah, DE berencana melakukan penyerangan. Di mana DE memiliki semangat untuk melakukan tindak pidana terorisme setelah tahanan teroris menyerang petugas di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Mei 2018.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI