Baju adat Tanimbar merupakan baju khas Maluku yang seringkali dikenakan saat menghadiri upacara adat maupun upacara keagamaan.
Adapun upacara tersebut di antaranya upacara pernikahan, upacara gerejawi, upacara kematian seperti penghormatan pada jenazah dan pelepasan arwah.
Tidak bisa dikenakan sembarangan
Sebagai baju adat, Tanimbar tidak bisa dikenakan oleh sembarang orang dan sembarang waktu. Kini baju adat tersebut tak lagi dikenakan dalam keseharian.
Hanya orang-orang yang dipandang sebagai tetua adat saja yang bisa mengenakan baju adat Tanimbar sebagai pakaian sehari-hari.
Punya puluhan variasi motif
Motif dan warna kain baju adat Tanimbar cukup bervariasi. Kain adat tersebut didominasi dengan garis-garis dengan ruang kosong dan diselingi dengan beragam corak sederhana.
Adapun corak-corak tersebut terinspirasi dari keindahan alam di daerah Tanimbar, Maluku, mulai dari motif hewan, tumbuhan hingga manusia.
Hingga kini, tenun ikat Tanimbar memiliki kurang lebih 47 variasi motif. Di antaranya motif bunga anggrek yang merupakan motif utama kain tenun Tanimbar yang melambangkan kecantikan, keangungan dan keuletan.
Baca Juga: Dikritik Partai Sendiri, Kontroversi Program Food Estate Jokowi: Mangkrak dan Gagal Panen
Ada juga motif Sair, yakni berupa bentuk bendera yang melambangkan semangat masyarakat Tanimbar dalam menjalani kehidupan.