Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menghadapi perjalanan yang tak mudah untuk melenggang ke Pemilu 2024 mendatang.
Ketua Umum DPP PSI, Giring Ganesha menilai partai yang ia komandoi tersebut kerap dipersulit ketika hendak berlaga di Pemilu.
Giring kepada kadernya di Tenis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, (22/8/2023) mengungkap bahwa PSI kerap dipandang sebelah mata. Bahkan, aspirasi mentereng yang mereka sampaikan tak digubris oleh para pemangku kepentingan.
Belum lagi, PSI kini dilanda fenomena mundurnya kader secara serempak sehingga tampak mulai kehilangan kekuatan mereka.
Giring mengeluh dikacangi elit politik
Giring juga menilai bahwa ide-ide PSI kerap diabaikan oleh pemangku kepentingan. Ia mencontohkan pada saat PSI menyuarakan RUU Perampasan Aset sebagai solusi terhadap kasus korupsi seperti kasus BTS Kominfo yang merugikan negara sebanyak Rp10 triliun.
PSI mengutarakan bahwa RUU Perampasan Aset harus segera disahkan di tengah maraknya kasus korupsi. Sayangnya, ide PSI tersebut dinilai tak digubris oleh para pemangku kebijakan.
Sering dipandang sebelah mata, bikin negara ribut usai didatangi Prabowo
Giring juga mengamati fenomena ironis PSI kerap dipandang sebelah mata, namun langsung membuat kancah politik dalam negeri geger ketika DPP PSI didatangi oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca Juga: Akibat Ulah Kader Maksa Pakaikan Jaket PSI, Giring Minta Maaf ke GIbran
Eks personel band Nidji tersebut menyindir bahwa satu negara baru memerhatikan PSI ketika Prabowo menyambangi mereka.