Agus mengatakan warga tak ingin jauh karena masih punya pekerjaan di sekitar JIS. Lalu, sejumlah anak juga masih bersekolah di dekat stadion berkapasitas 82 ribu orang itu.
"Karena kan anak sekolah, usahanya kan masih ada di sini jadi gak mungkin jauh-jauh," ucapnya.
Meski awalnya berkeinginan bertahan sampai bisa menghuni Kampung Susun Bayam seperti yang dijanjikan eks Gubernur Anies Baswedan, Agus mengaku bersama warga sudah bersedia di relokasi. Ia juga tak ingin sampai ada keributan antara warga dengan pemerintah.
"Ya mungkin agak dekat ya (lokasi rusun). mudah-mudahan bersedia. Cari solusi terbaik lah, jangan ada keributan, kericuhan," katanya.
Lebih lanjut, Agus menyebut pihaknya sudah diberikan tenggat waktu untuk pindah dari tenda ke Rusunawa pada Jumat ini. Warga sudah berulang kali melakukan negosiasi dari batas waktu awal pada hari Senin lalu.
"(Pemkot Jakut) datang waktu itu bilang hari Senin mau dibongkar. Kita datang ke kelurahan lagi karena dengan alasan anak lagi ujian. waktu itu lurah kasih waktu tiga hari. Kita protes lagi, mana ada ujian tiga hari," pungkasnya.