Suara.com - Perpolitikan Indonesia kian dinamis jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Beragam sikap dan tingkah laku politisi kini bisa menimbulkan beragam tafsir.
Salah satunya momen ketika Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri duduk semeja dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Momen itu terjadi ketika keduanya menghadiri peringatan Hari Nasional ke-93 Arab Saudi di Jakarta, Senin (25/9/2023).
Dalam kesempatan itu, Megawati tiba lebih dahulu. Beberapa saat kemudian, Prabowo datang dan menyusul Mega dan duduk selingkar di meja yang sama.
Setelah peristiwa itu, beragam interpretasi dan dugaan bermunculan. Sejumlah pihak menduga-duga, apa kiranya pembahasan diantara Mega dan Prabowo?
Terlebih sebelumnya sempat muncul wacana dua poros dalam Pilpres 2024. Jika itu terjadi, maka Prabowo akan bersanding dengan Ganjar Pranowo sebagai paslon.
Lantas apa sebenarnya hasil pembicaraan Megawati dan Prabowo dalam kesempatan itu? Beikut ulasannya.
Puan Maharani angkat bicara
Usai Megawati duduk semeja dengan Prabowo dalam acara peringatan Hari Nasional ke-93 Arab Saudi, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani angkat bicara.
Ia mengungkapkan mengenai peluang adanya dua poros dalam Pilpres 2024. Hal itu diungkapkan Puan pada awak media, usai menghadiri Rakernas Papdesi di Gesung Smesco, Jakarta Selatan, Selasa (26/9).
Meski begitu, ia tidak menjelaskan dengan rinci mengenai peluang dua poros tersebut. Ia hanya mengatakan, dalam politik tak ada yang mustahil.
Puan juga menegaskan kalau ibunya (Megawati Soekarnoputri) hingga kini masih berhubungan baik dengan Prabowo yang merupakan bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Jadi enggak ada yang enggak mungkin di dinamika politik ini. Dan saya berharap semuanya itu yang terbaik," kata Puan.
Gus Yaqut sebut ada bocoran penting
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut tak mau ketinggalan memberikan komentar mengenai momen Megawati dan Prabowo duduk semeja.