Kronologi Pasukan Hamas Bobol Pertahanan 'Kubah Besi' Israel Di Hari Sabat Yahudi

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 10 Oktober 2023 | 07:56 WIB
Kronologi Pasukan Hamas Bobol Pertahanan 'Kubah Besi' Israel Di Hari Sabat Yahudi
Roket yang ditembakkan militan Palestina Hamas dicegat oleh sistem rudal pertahanan Iron Dome Israel di Kota Gaza, Palestina, Minggu (8/10/2023). [EYAD BABA / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sabtu (7/10/2023) adalah hari Sabat Yahudi. Waktunya keluarga Israel bersiap untuk berkumpul menghabiskan waktu bersama di rumah atau Sinagog.

Namun siapa nyana, ketika fajar menyingsing, di saat kebanyakan warga membuka mata dari tidurnya, sejumlah roket tiba-tiba jatuh menghujani wilayah Israel. Semua kepala kaget, sudah lama sekali ada serangan sebesar itu.

Selama bertahun-tahun, Israel telah mengembangkan militernya, termasuk kekuatan penahan gempuran dan serangan. Mereka memperkuat sistem pertahanan di perbatasan antara wilayah, terutama di wilayah Palestina di Gaza.

Namun serangan roket di pagi Sabtu itu menandakan bahwa penghalang itu telah bobol.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya Palestina: Berjuang Lawan Israel, Dedikasikan Hidup Dan Kekayaan Di Gaza

BBC News dalam laporannya menyatakan, telah menganalisis rekaman yang diambil oleh kelompok milisi dan warga sipil untuk mengetahui bagaimana Hamas mengoordinasikan serangan paling kompleks yang mereka lakukan di Gaza.

Hujan Roket Di Israel

Roket yang ditembakkan militan Palestina dicegat oleh sistem rudal pertahanan Iron Dome Israel di Kota Gaza, Palestina, Sabtu (7/10/2023). [Mohammed ABED / AFP]
Roket yang ditembakkan militan Palestina dicegat oleh sistem rudal pertahanan Iron Dome Israel di Kota Gaza, Palestina, Sabtu (7/10/2023). [Mohammed ABED / AFP]

Sabtu pagi pukul 06.30 waktu setempat, roket mulai menghujani kota. Kelompok milisi Hamas - yang menguasai Gaza dan ditetapkan sebagai kelompok teroris di Inggris dan negara lain di seluruh dunia - sering menggunakan taktik ini.

Roket-roket itu sering kali kesulitan menghindari sistem pertahanan 'Kubah Besi' yang canggih milik Israel - namun ribuan roket ditembakkan dalam waktu singkat untuk melumpuhkannya.

Skala serangan ini menunjukkan perencanaan yang matang selama berbulan-bulan. Hamas mengatakan, pihaknya menembakkan 5.000 peluru pada gelombang pertama (Israel mengatakan jumlahnya setengah dari jumlah tersebut).

Baca Juga: Tak Ada Listrik, Makanan Hingga Bahan Bakar: Israel Kepung Total Jalur Gaza, Korban Tewas Terus Bertambah

Sirene serangan udara mulai terdengar meraung-raung hingga Tel Aviv - sekitar 60 km dari Gaza - dan Yerusalem barat. Asap tampak membubung di atas kota-kota yang terkena serangan roket secara langsung.

Ketika roket terus menerus diluncurkan, kelompok milisi berkumpul di tempat yang mereka rencanakan untuk menembus perbatasan Gaza yang dijaga ketat.

Meskipun Israel menarik pasukan dan pemukimnya keluar dari Gaza pada 2005 silam, Israel masih mengontrol wilayah udara, perbatasan dan garis pantai.

Selain patroli militer rutin di sekeliling perimeter - yang berupa tembok beton di beberapa tempat dan pagar di tempat lain - terdapat juga jaringan kamera dan sensor untuk mencegah serangan.

Namun dalam beberapa jam, penghalang itu telah ditembus berulang kali.

Bagaimana Hamas Menembus Perbatasan?

Serangan misil Israel di Jalur Gaza. (AFP)
Serangan misil Israel di Jalur Gaza. (AFP)

Sejumlah anggota Hamas mencoba melewati penghalang di perbatasan, termasuk terbang di atasnya dengan paralayang (rekaman yang tidak diverifikasi menunjukkan setidaknya tujuh orang melayang di atas Israel) dan dengan perahu.

Militer Israel mengatakan mereka telah menggagalkan dua upaya Hamas untuk menyeberang ke Israel dengan mendaratkan kapal di pantai.

Namun yang membedakan serangan ini adalah beberapa serangan terkoordinasi dan langsung pada titik-titik perlintasan penghalang.

Pada 05.50 waktu setempat, akun Telegram yang terafiliasi dengan organisasi sayap Hamas mengunggah gambar pertama dari darat, yang diambil di Kerem Shalom - penyeberangan paling selatan Gaza.

Mereka menunjukkan para milisi menyerbu sebuah pos pemeriksaan dan dua jenazah tentara Israel yang berlumuran darah di tanah.

Gambar lain menunjukkan setidaknya lima sepeda motor, masing-masing membawa dua milisi bersenjatakan senapan, melewati lubang di bagian pagar kawat pembatas yang sudah mereka potong sebelumnya.

Di bagian perbatasan dengan sedikit penjagaan, sebuah buldoser tampak sedang menghancurkan pagar kawat berduri.

Sejumlah orang yang tampaknya tidak bersenjata berkumpul di sana, dan beberapa mulai berlari melewati celah tersebut.

Di Erez - titik terjauh di utara penyeberangan Gaza, sekitar 43,4 km dari Kerem Shalom - Hamas mengerumuni penyeberangan lainnya.

Rekaman video tentang peristiwa itu diunggah di salah satu saluran propaganda kelompok tersebut.

Video tersebut menunjukkan ledakan di penghalang beton, yang berfungsi sebagai sinyal untuk memulai serangan, dan seorang milisi kemudian terlihat melambaikan tangan ke sekelompok pejuang menuju lokasi ledakan.

Delapan pria yang mengenakan rompi antipeluru dan membawa senapan berlari menuju pos pemeriksaan yang dijaga ketat dan menembaki pasukan Israel.

Kemudian dalam video tersebut, jenazah tentara Israel terlihat tergeletak di lantai saat para milisi pergi dari satu ruangan ke ruangan lain. Mereka tampak jelas sangat terorganisir dan terlatih.

Serangan Ke 'Jantung' Israel

Anggota Hamas keluar dari Gaza ke segala arah. Kini kita mengetahui dari pihak berwenang Israel bahwa mereka menyerang 27 lokasi berbeda, tampaknya dengan perintah untuk membunuh di tempat.

Daerah terjauh yang ditembus Hamas adalah kota Ofakim, yang terletak 22,5 km di timur Gaza.

Di Sderot, milisi tampak berdiri di belakang mobil bak terbuka yang berkendara melewati kota, yang terletak sekitar 3 km di timur Gaza.

Sekitar belasan milisi bersenjata tampak menyebar melalui jalan-jalan kosong di Ashkelon, tepat di sebelah utara penyeberangan Erez yang baru saja diserbu.

Pemandangan serupa terjadi di Israel selatan dan warga sipil diperintahkan oleh militer untuk bersembunyi di dalam rumah.

Di sebuah festival musik yang digelar di dekat Re'im, sejumlah pria bersenjata menembaki sekelompok anak-anak muda pengunjung festival yang berkumpul di gurun pasir itu.

Seorang saksi mata mengatakan kepada BBC bagaimana para milisi berkendara dalam sebuah mobil van yang penuh dengan senjata dan menghabiskan tiga jam di daerah tersebut untuk mencari sasaran warga Israel lainnya.

Tentara Hingga Warga Sipil Israel Disandera

Warga Israel di festival musik besar di Israel, Nova Techno Rave, Sabtu (7/10/2023) lari tunggang-langgang karena mendadak diserbu militan Hamas. [NBC News]
Warga Israel di festival musik besar di Israel, Nova Techno Rave, Sabtu (7/10/2023) lari tunggang-langgang karena mendadak diserbu militan Hamas. [NBC News]

Kita sekarang tahu bahwa sejumlah sandera diambil dari festival dan lokasi lainnya, kemudian dibawa ke Gaza. Israel mengatakan 100 orang - tentara dan warga sipil - telah diculik.

Rekaman video yang diambil di kota Be'ri dan diverifikasi oleh BBC menunjukkan sekitar empat warga sipil dibawa pergi secara paksa oleh milisi.

Beberapa video yang beredar secara daring menunjukkan warga Israel, beberapa di antaranya terluka parah, diarak di jalan-jalan Gaza yang padat.

Kekejaman lain - yang belum dapat diverifikasi oleh BBC - dan terlalu gamblang untuk dipublikasikan juga terekam kamera, termasuk seorang pengendara motor yang diseret keluar dari mobilnya dan tenggorokannya digorok. Ada juga jenazah warga sipil dan tentara yang diarak.

Selain menargetkan komunitas Israel, Hamas juga menyerang dua lokasi militer: sebuah pangkalan di Zikim dan satu lagi di Re'im.

Rekaman video yang diambil dari dekat Re'im menggambarkan situasi setelah serangan, dengan beberapa mobil yang terbakar tersebar di sepanjang jalan menuju pangkalan. Tidak jelas berapa banyak orang yang tewas dalam pertempuran tersebut.

Hanya dalam waktu beberapa jam setelah serangan roket, ratusan warga Israel meninggal dunia dan itu terjadi dengan cara yang tak pernah terpikirkan oleh siapa pun.

Bantuan mulai berdatangan di wilayah selatan yang dilanda bencana dalam hitungan jam. Namun Hamas, untuk sementara waktu, berhasil mengendalikan sebagian wilayah di luar Gaza.

Kecepatan dan ketepatan waktu serangan mendadak ini telah mengejutkan Israel. Pertanyaan tentang bagaimana hal ini bisa terjadi akan ditanyakan selama bertahun-tahun.

Pada siang hari setelah serangan itu bergulir, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan: "Kita sedang berperang." (Sumber: BBC News)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI