Jabar Darurat Bullying: Di Bekasi Korban Sampai Diamputasi, Di Sukabumi Patah Tulang

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 01 November 2023 | 13:55 WIB
Jabar Darurat Bullying: Di Bekasi Korban Sampai Diamputasi, Di Sukabumi Patah Tulang
5 Fakta Kasus Bullying di Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat hingga Membuat Kaki Korban Diamputasi, Sekolah Bantah Perundungan (Suara.com/Mae Harsa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dari hasil penyelidikan kasus perundungan dan kekerasan yang diduga terjadi dalam lingkungan sekolah ini pada Februari 2023 lalu, namun pihak keluarga korban baru melaporkan kasus ini pada 16 Oktober 2023.

Meskipun jarak antara waktu kejadian perundungan hingga pembuatan laporan polisi cukup jauh atau sekitar delapan bulan, namun pihaknya memastikan pengungkapan kasus ini berlanjut dengan mengumpulkan saksi-saksi dan bukti lainnya.

Darurat Bullying di Tambun: Olok-olok Si Anak Mama hingga Kekerasan Fisik Berujung Kaki Diamputasi (Suara.com/Mae Harsa)
Darurat Bullying di Tambun: Olok-olok Si Anak Mama hingga Kekerasan Fisik Berujung Kaki Diamputasi (Suara.com/Mae Harsa)

"Dalam penanganan perkara ini kami pastikan bekerja secara profesional sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku, apalagi kasus ini diduga terjadi di dalam lingkungan sekolah serta korbannya masih di bawah umur," tambahnya sebagaimana dilansir Antara.

Dugaan Korban Diintimidasi Guru

Informasi yang dihimpun dari pihak keluarga korban, akibat perundungan dan kekerasan ini, Le mengalami luka bahkan tangan kanan bagian atas patah sehingga harus dioperasi. Awalnya, korban tidak mau mengaku atas peristiwa yang baru saja dialaminya tersebut bahkan tetap bungkam.

Namun setelah dirayu dan diajak berbicara, Le akhirnya mau mengaku dan menceritakan kejadian yang dialaminya itu. Korban sengaja bungkam diduga mendapat intimidasi dari oknum guru dan pihak sekolah.

Keluarga korban pun awalnya meminta pihak sekolah untuk memberikan klarifikasi, tetapi tidak pernah ada jawaban. Bahkan yang lebih menyakitkan lagi ternyata korban tidak hanya mendapatkan perundungan dan kekerasan dari temannya, tetapi diduga diintimidasi oleh oknum guru dan kepala sekolah untuk bungkam dan tidak menceritakan peristiwa yang dialaminya itu.

"Kami sebagai orang tua tentunya tidak terima dengan adanya kejadian ini, bahkan parahnya lagi diduga pihak sekolah melindungi terduga pelaku sampai harus mengintimidasi anak saya," kata ayah korban DS.

Ia menambahkan pihaknya baru melaporkan kejadian ini kepada Polres Sukabumi Kota pada pertengahan Oktober 2023 padahal kejadiannya Februari 2023. Ternyata selama delapan bulan, anaknya bungkam karena diintimidasi oleh oknum pihak sekolah.

Baca Juga: Tangan Patah hingga Harus Dioperasi, Guru di Sukabumi Diduga Minta Korban Bullying Tutup Mulut

Sebagai orang tua, pihaknya berharap Polres Sukabumi Kota mengungkap kasus dugaan perundungan dan kekerasan ini dan tentunya pelaku yang terlibat mendapatkan hukuman sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI