Kampanye Prabowo di Makassar: Setelah Coblos Jangan Cepat-cepat Pulang. Awasi!

Jum'at, 02 Februari 2024 | 14:39 WIB
Kampanye Prabowo di Makassar: Setelah Coblos Jangan Cepat-cepat Pulang. Awasi!
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat berpidato di acara Silaturahmi Relawan Prabowo-Gibran se-Sulsel di GOR Sudiang, Makassar. (Suara.com/Novian)

Suara.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto meminta pendukung untuk tetap berada di TPS usai mencoblos, tujuannya untuk mengawasi jalannya perhitungan suara.

Permintaan itu disampaikan Prabowo saat bertemu para pendukung dalam acara Silaturahmi Relawan se-Sulawesi Selatan di Makassar.

"Setelah coblos jangan cepat-cepat pulang. Tunggu penghitungan. Awasi. Jangan sampai ada yang berusaha merusak surat suara," kata Prabowo, Jumat (2/1/2024).

"Jelas? Sanggup? Berani?," tanya Prabowo.

Prabowo kemudian menyinggung soal uang. Ia mengatakan kepada para pendukung untuk menerima, bila memang ada yang memberikan uang.

Meski menerima, Prabowo menekankan agar masyarakat menentukan pilihan sesuai hati nurani, bukan uang.

"Kalau dikasih uang bagaimana? Terima saja uangnya. Itu uang rakyat juga itu. Terima uangnya, pilih hati nurani mu," kata Prabowo.

Sebelumnya, Prabowo meminta masyarakat untuk tidak langsung pulang setelah mencoblos Prabowo-Gibran di TPS pada 14 Februari mendatang. Ia meminta masyarakat turut mengawal perhitungan surat suara.

Permintaan Prabowo itu disampaikan dalam kampanye akbar di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (28/1/2024).

Baca Juga: Cerita Eks Prajurit Terapkan Pemberian Susu ke Anak atas Saran Prabowo: Program Itu Luar Biasa

"Tanggal 14 dateng ke TPS, nyoblos sesudah nyoblos jangan pulang, tunggu sampai hitungan selesai," kata

Bukan tanpa sebab Prabowo meminta hal tersebut. Pasalnya, ia mendapatkan laporan ada dugaan upaya perusakan surat suara.

"Saudara-saudara sekalian, kami mendapat laporan, mendapat informasi ada rencana mau merusak surat-surat suara. Jadi sesudah nyoblos dijaga dan dilihat, jangan sampai surat suara dirusak. Terima kasih," kata Prabowo

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman menyebut ada petinggi partai politik yang mengumpulkan penyelenggara Pemilu dan memberikan arahan untuk merusak surat suara pemilih capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Habiburokhman mengatakan ini berdasar informasi yang diterima TKN Prabowo-Gibran dari lapangan. Petinggi partai politik atau parpol tersebut menurutnya mengumpulkan penyelenggara Pemilu tersebut di sebuah hotel di Jawa Tengah pada minggu ketiga di bulan Januari 2024.

"Dalam pertemuan tersebut dibahas bahwa kondisi lapangan Pilpres tidak menguntungkan koalisi partai tersebut, mereka dalam posisi tertinggal dari Prabowo-Gibran. Begitu juga untuk Pileg DPR RI disebutkan bahwa partai mereka dalam posisi tertinggal," kata Habiburokhman di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (28/1/2024).

Tak hanya merusak surat suara pemilih Prabowo-Gibran, kata Habiburokhman, petinggi parpol tersebut juga menginstruksikan kepada penyelenggara Pemilu yang hadir untuk merusak pemilih caleg DPR RI Gerindra, NasDem, dan PKS.

"Ada narasi bahwa akan melakukan kecurangan dengan cara merusak surat suara pemilih Prabowo-Gibran, DPR RI Nasdem, Gerindra dan PKS. Ini saya sampaikan apa adanya yang berkembang saat itu ya, caranya dengan merusak surat tersebut adalah dengan menggunakan paku," ungkapnya.

Habiburokhman lantas mencontohkan cara merusak surat suara yang diinstruksikan petinggi parpol tersebut. Menurutnya cara tersebut merupakan cara lama yang pernah dipakai di masa orde baru atau Orba.

"Kurang lebih begini, kalau dulu jaman Orde Baru ini praktik lama teknik melakuan kecurangan. Kami khawatirkan seperti ini. Aslinya kan begini nanti diambil seolah-olah ada paku menonjol gitu lho di meja."

"Nanti dilakukan secepat kilat misal terlihat nomor urut 2 dirusak begini dipakuin gini, misal nomor 2 ke coblos nomor 1 juga. Sehingga surat suara menjadi rusak begitu dibuka. Kemarin menurut informasi kami dibahas detail di Hotel tersebut," bebernya.

Kekinian, lanjut Habiburokhman, pihaknya tengah melengkapi bukti-bukti terkait adanya perencanaan kecurangan yang dilakukan secara terstruktur, sistimatis dan masif atau TSM tersebut.

"Kami masih melengkapi bukti-bukti. Dalam satu-dua hari ini akan kami laporkan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI