"Situasi sekarang ini, kita semua dihadapkan dengan abuse of power dari Presiden Jokowi. Hasil pemilu ini sudah disetting sedemikian rupa, sudah mirip dengan jaman Orba," tutur Hasto saat ditemui Konferensi Pers Media Center TPN, Jakarta, Kamis (21/3/2024).
Terkait situasi itu, Hasto menegaskan bahwa PDIP tidak akan tinggal diam melihat banyaknya kecurangan yang terjadi. Apalagi Pemilu tahun ini, lanjutnya, sarat akan kepentingan keluarga.
"Ranah institusi publik yang harusnya berpihak pada kepentingan bangsa, negara, serta rakyat malah dijadikan momen untuk menguntungkan pihak yang membela kepentingan perorangan dan keluarga,” lanjut Hasto.
Dalam kesempatan ini, Hasto juga menyinggung kembali kontroversi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK). Sebelumnya MK yang dipimpin Anwar Usman telah mengabulkan revisi UU soal batasan usia calon wakil presiden (cawapres).
Keputusan ini membuat keponakan Anwar, Gibran yang masih berusia 35 tahun, bisa maju sebagai cawapres Prabowo. Padahal seharusnya, batas usia minimal cawapres adalah 40 tahun.
"Ketika mahkamah tertinggi, Mahkamah Konstitusi yang seharusnya diisi oleh para negarawan dengan mengedepankan kepentingan bangsa, yang harusnya tidak bisa diintervensi oleh kekuasaan apapun, ternyata tetap ada abuse of power dari Presiden Jokowi," pungkas Hasto Kristiyanto.
Kontributor : Dea Nabila