Selama hampir 8 tahun berkarier sebagai engineer, Hasto menyambi dengan aktif berkecimpung di dunia politik. Terlebih sosoknya sudah mulai mengenal Megawati Soekarnoputri lewat PDIP, tepatnya saat rezim Orde Baru.
Hasto akhirnya memutuskan bergabung sebagai kader PDIP tahun 1999. Sejak itu, kesetiannya dengan PDIP dan Megawati terus berlanjut hingga sekarang.
Sosoknya sempat melanjutkan pendidikan S2 pada 2000. Kala itu, Hasto mengambil gelar magister manajemen di STIE Prasetya Mulya Business School, Jakarta. Sejak saat itu, ia pun mengabdikan diri sebagai politikus.
Hasto sendiri sempat menjadi anggota DPR RI. Ia melaju Senayan setelah menang di Dapil Jawa Timur yang meliputi Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek, Jawa Timur pada Pemilu 2004.
Kiprah politik Hasto pun bisa dibilang cukup cemerlang. Ia terpilih sebagai Sekretaris Jenderal PDIP melalui keputusan Kongres IV PDI Perjuangan pada 2015. Ia lantas dilantik sebagai Sekjen PDI Perjuangan periode 2015-2020.
Nama Hasto pun kembali muncul dalam keputusan Kongres V PDI Perjuangan yang kembali mendaulatnya sebagai Sekjen PDI Perjuangan periode 2020-2025.
Meskipun berkarier secara penuh di politik, namun Hasto masih memperjuangkan pendidikannya lewat Program Profesi Insinyur UGM pada tahun 2020. Ia kemudian lulus pada tahun 2021.
Sosoknya bahkan berhasil menyelesaikan pendidikan doktornya di program studi Ilmu Pertahanan Universitas Pertahanan Bogor pada tahun 2022 silam.
Kritikan Hasto Kristiyanto pada Jokowi
Baca Juga: Nonton Indonesia vs Vietnam, Jokowi Tak Pakai Jersey Timnas Terbaru Jadi Sorotan
![Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto. [Suara.com/Bagaskara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/02/03/60404-sekretaris-tim-pemenangan-nasional-tpn-ganjar-mahfud-hasto-kristiyanto.jpg)
Hasto Kristiyanto menilai bahwa Jokowi sengaja memanfaatkan jabatannya demi kepentingan sendiri di Pemilu 2024. Apalagi, Pilpres 2024 resmi dimenangkan oleh anak sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka selaku cawapres Prabowo Subianto.