"Budaya lokal sangat akrab dengan beliau artinya familier di masyarakat Cilegon dan santun," imbuh mantan dosen STIE Al-Khairiyah (kini menjadi Universitas Al-Khairiyah alias Unival).
"Kalau mas Robin sama di komunitas di pegiat sepak bola leadershipnya, pengalaman dia karena dia juga pengusaha sama seperti Pak Dede, pengusaha muda yang suskses juga," kata Edi M Abduh.
"Beliau juga sedang banyak berkecimpung di OKP, karena memang dari ketiga calon ini yang paling muda Robinsar, karena memang percaya diri karena dia suara terbanyak yah di Kota Cilegon, kemudian dia berani ikut kontestasi Pilkada Cilegon," paparnya.
Edi M Abduh kembali menyebut kedua sosok pemuda yang berebut restu Golkar dalam Pilkada Cilegon itu merupakan sosok yang religius dan santun.
"Religius semua religius, kesantunan, yang terbaru Robinsar karena belum pernah jadi anggota Dewan hanya pengusaha dan sepak bola di PSSI, kalau Pak Isro dua kali yah (Dua periode), cuma punya cita-cita untuk membangun Cilegon lebih kretif, inovatif dengan pemuda lebih energik," paparnya.
"Cuma pertanyaannya mereka semua bisa enggak merangkul semua elemen yang ada di kota Cilegon yang lebih heterogen dibanding lima tahun lalu. Karena kita lebih heterogen, stylis karena sekarang era digital," pungkas Edi M Abduh.