Idul Adha Penuh Kesedihan Di Tanah Palestina

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 18 Juni 2024 | 05:15 WIB
Idul Adha Penuh Kesedihan Di Tanah Palestina
Suasana Masjidil Aqsa atau Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Apabila tak ada halangan, bepergian dari pusat kota Yerusalem Timur ke Abu Dis yang berjarak hanya beberapa kilometer sebenarnya cukup memerlukan waktu beberapa menit

Namun, untuk mencapai Abu Dis saat ini, warga Palestina harus mengambil jalan memutar dan melintasi pos pemeriksaan Israel maupun pemukiman Israel yang didirikan secara ilegal di Tepi Barat. Hal ini membuat perjalanan memakan waktu hingga satu jam.

Ghazi Jawhar, kepala Asosiasi Hewan Ternak Abu Dis, mengatakan, dua daerah yang bersisian tersebut kini benar-benar terpisah akibat tembok pembatas Israel.

Menurut dia, hewan ternak adalah salah satu sumber pemasukan Abu Dis dan merupakan sumber pemasukan utama bagi masyarakat setempat. Namun, agresi Israel membuat tantangan yang dihadapi masyarakat di Tepi Barat semakin berat.

“Sudah harga gabah naik karena perang Ukraina, situasi terkini (perang di Gaza) pun semakin berdampak buruk bagi hewan ternak kecil,” kata dia.

Ia mengatakan, rasa duka amat terasa di hati seluruh rakyat Palestina akibat agresi Israel di Jalur Gaza. Mereka pun tak bisa berbahagia merayakan Idul Adha.

“Kami seharusnya merasakan suasana Idul Adha saat ini, tetapi hal tersebut jelas tak terjadi karena perang,” kata Jawhar.

Karena agresi militer Israel di Gaza, ucap dia, lebih dari 300.000 warga Palestina yang bekerja di Israel sudah lebih dari delapan bulan ini tak bisa melanjutkan kerjanya.

Pejabat Otoritas Palestina (PA) pun tak luput terdampak. Ia mengatakan, karena tindakan Israel, mereka tak menerima gajinya secara penuh.

Baca Juga: Perayaan Suram Idul Adha Warga Palestina: Israel Blokade Hewan Kurban ke Jalur Gaza

Dampak ekonomi agresi Israel ke Jalur Gaza juga membuat pedagang hewan ternak kesulitan mengatur harga. Kondisi permintaan dan penawaran saat ini tidak memberi ruang bagi pedagang untuk menurunkan harga, kata Jawhar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI