Saat ini, kata dia, sudah terbangun 3 (tiga) rusun sewa murah dan hampir 16.000 rumah telah direnovasi atau dibangun kembali di seluruh Indonesia dalam tiga tahun terakhir.
Risma juga menuturkan, dalam mengatasi masalah aksesibilitas di daerah perbatasan dan komunitas terpencil, Kemensos memanfaatkan teknologi sebagai enabler. Seperti: bus sekolah, kapal sekolah, sepeda motor listrik, sampai dengan pembelajaran melalui broadband learning center.
Upaya ini juga mencakup penyediaan akses air bersih melalui mesin pengolah air (SWRO-Sea Water Reverse Osmosis) yang dijalankan dengan tenaga surya.
Kemudian ada program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), lebih dari 28.775 Keluarga telah digraduasi dari kemiskinan dan tidak lagi terdaftar sebagai penerima bantuan sosial.
Adapun program ini mendukung kewirausahaan dan juga memberikan pelatihan vokasional berikut peluang kerja bagi penyandang disabilitas dan komunitas, termasuk di titik terluar Indonesia, dari Aceh di Barat sampai Skouw (Papua) di Timur, serta dari Siau (Sulut) di Utara sampai Rote Ndao (NTT) di Selatan.
Kemensos juga mendirikan lebih dari 648 lumbung sosial di seluruh Indonesia. Fasilitas ini dilengkapi dengan makanan siap saji, tenda, perahu, dan generator mini, berfungsi sebagai persiapan darurat jika terjadi bencana dan kelaparan secara inklusif.