Darurat di Kantor Presiden Korsel, Balon Sampah Korea Utara Picu Kepanikan

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 24 Juli 2024 | 17:31 WIB
Darurat di Kantor Presiden Korsel, Balon Sampah Korea Utara Picu Kepanikan
Bendera korea Selatan [Unsplash/Daniel Bermard]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ini adalah pertama kalinya kantor pemimpin Korea Selatan di pusat kota Seoul, yang dilindungi oleh sejumlah tentara dan zona larangan terbang, terkena dampak langsung dari ribuan balon pengangkut sampah yang diluncurkan oleh Pyongyang sejak bulan Mei.

“Tim tanggap kimia, biologi, dan radiologi (perang) telah mengumpulkan balon sampah dengan aman,” kata dinas keamanan kepresidenan kepada AFP.

“Setelah diselidiki, hasilnya memastikan bahwa tidak ada bahaya atau kontaminasi pada benda tersebut,” katanya.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan sebelumnya mengkonfirmasi bahwa Korea Utara sekali lagi mengirimkan balon pembawa sampah, sementara pemerintah kota Seoul juga mengeluarkan peringatan pada Rabu pagi.

Ilustrasi sampah plastik menumpuk (shutterstock)
Ilustrasi sampah plastik menumpuk (shutterstock)

“Jika Anda menemukan balon yang jatuh, jangan menyentuhnya, dan laporkan ke unit militer atau kantor polisi terdekat,” katanya.

Menurut kantor berita Yonhap, kantor kepresidenan telah memantau balon tersebut secara real time, dan mengetahui secara pasti di mana balon tersebut akan mendarat.

“Sulit untuk menanganinya di udara karena kita tidak tahu isi balon tersebut,” kata seorang pejabat kepresidenan, Yonhap melaporkan.

“Tidak akan ada perubahan dalam kebijakan kami untuk mengumpulkannya setelah benda-benda tersebut jatuh.”

Militer menahan diri untuk tidak menembak jatuh balon-balon tersebut karena khawatir isinya akan menyebar lebih jauh dan menyebabkan lebih banyak kerusakan, kata Yonhap.

Baca Juga: Move On dari Mantan Suami, Hwang Jung Eum Pacaran dengan Atlet Basket

Balon-balon tersebut merupakan masalah keamanan bagi Seoul, namun dalam hal ini Korea Utara hanya beruntung, kata seorang analis kepada AFP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI