Suara.com - Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun dikenal kerap menyuarakan pendapatnya terkait isu-isu politik. Berikut adalah profil Ubedilah Badrun.
Ubedilah Badrun baru-baru ini menyinggung dugaan korupsi yang melibatkan keluarga besar Presiden Joko Widodo, khususnya kejanggalan transaksi saham yang dilakukan Kaesang Pangarep beberapa tahun yang lalu.
Berikut adalah profil Ubedilah Badrun, riwayat pendidikan, hingga perjalanan kariernya.
Profil Ubedilah Badrun
Ubedilah Badrun adalah dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang lahir di Desa Sendang, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada tanggal 15 Maret 1972.
Pria yang kerap disapa Ubed ini dikenal sebagai akademisi, analis sosial politik, dan aktivis. Ia dikenal dengan sikap vokalnya terhadap masalah-masalah yang terjadi dalam pemerintahan.
Baru-baru ini, Ubedilah menyentil Kaesang Pangarep yang membeli saham senilai Rp 92 miliar. Ia menduga anak bungsu Presiden Jokowi tersebut mendapat suntikan dana fantastis dari pihak tertentu.
Dugaan tersebut muncul lantaran perusahaan Kaesang merupakan perusahaan yang terbilang baru, sehingga tidak masuk akal jika mendapatkan suntikan dana dalam jumlah yang sangat besar.

Riwayat Pendidikan
Ubedilah Badrun diketahui pernah menempuh pendidikan di beberapa perguruan tinggi, antara lain Ma’had Alhikmah Jakarta (1994-1995), STF Driyarkara Jakarta dalam program Extension Course (1995-1997), dan menyelesaikan S1 di FPIPS IKIP Jakarta (sekarang Universitas Negeri Jakarta/UNJ) pada tahun 1998.
Pada tahun 2003, ia menyelesaikan studi S2 di Program Pascasarjana Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI).
Baca Juga: Beda Gaya Selvi Ananda Vs Erina Gudono Nonton Konser, Jauh dari Kata Sederhana
Selain itu, Ubedilah juga aktif menggeluti pendidikan di Jepang, salah satunya seminar Japan Education Forum (JEF II) pada tahun 2005 dan Japan Education Forum (JEF III) pada tahun 2006.
Ia juga pernah menjadi pemimpin di Yoron Adventure School yang diselenggarakan oleh International Youth Association of Japan pada tahun 2005, dan mengikuti program Indonesia and Togo Homestay of Friendship- Program of International Exchange 2006 yang diadakan oleh Togo Town International Association Jepang pada tahun 2006.
Jejak Karier Ubedilah Badrun
Selama menjadi mahasiswa, Ubedilah telah berkiprah sebagai aktivis gerakan mahasiswa dan pendiri FKSMJ 1996, sebuah organisasi yang menjadi motor penting dalam gerakan reformasi 1998. Ia bahkan dijuluki sebagai Idiolog FKSMJ oleh para aktivis Jakarta.
Namun, berbeda dengan tokoh aktivis lainnya yang memilih masuk ke partai politik dan masuk menjadi anggota DPR, ia lebih memilih untuk menjadi guru dan akademisi dengan tujuan yang mulia, yaitu membentuk karakter generasi muda.
Ia pernah mengajar di Labschool Jakarta dari tahun 1997 hingga 2002, dan juga menjabat sebagai wakil kepala sekolah di Tokyo Indonesian School (SRIT) sambil mempelajari budaya dan politik Jepang hingga akhir tahun 2006.
Setelah kembali dari Jepang, ia mengajar mata kuliah Sosiologi Politik di Universitas Negeri Jakarta, pada jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial (FIS).