Kasus Sumaridjem mengegerkan warga Yogyakarta. Saat dia masih dirawat di rumah sakit polisi datang dan menuduhnya menyebarkan berita bohong. Sang pedagang telur itupun kemudian ditahan setelah selesai menjalani perawatan.
Isu soal Sum Kuning itu lantas dengan cepat tersebar luas. Masyarakat meminta polisi mengungkap kasus tersebut.
Di tengah rumitnya kasus Sum Kuning, mencuat kabar pelaku merupakan anak orang penting di Yogyakarta. Maklum, saat itu hanya orang kaya yang memiliki mobil.
Kasus tersebut semakin melebar. Wartawan yang menulis mengenai peristiwa itu harus berurusan dengan militer. Sedangkan Sumaridjem dituduh terlibat dalam organisasi terlarang PKI, sebagai anggota Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani).
Tak sampai di situ, Sumaridjem sempat disidang atas keterangan palsu. Namun majelis hakim menolaknya.
Kapolri Hoegeng Turun Tangan
Kasus tersebut menyita perhatian Kapolri Hoegeng yang sampai turun tangan menanganinya. Polisi yang dikenal dengan kejujurannya itu kemudian melaporkan perkembangan kasus kepada Presiden Soeharto.
Soeharto malah meminta kasus itu diambilalih oleh Team Pemeriksa Pusat/Kopkamtib.
Pada akhirnya kasus tersebut tidak terungkap secara terang benderang. Justru yang menjadi tersangka ialah penjual bakso dan wartawan. Akan tetapi keterangannya di pengadilan bertolak belakang.
Baca Juga: Tersangka Pencabulan Anak Dilantik Jadi Anggota DPRD, Komisi III DPR RI: Cederai Keadilan!