Warga Negara Amerika Serikat Tewas dalam Serangan Udara Israel di Jalur Gaza

Andi Ahmad S Suara.Com
Rabu, 16 Oktober 2024 | 16:28 WIB
Warga Negara Amerika Serikat Tewas dalam Serangan Udara Israel di Jalur Gaza
Warga Palestina memeriksa kehancuran setelah serangan tentara Israel di sekitar tenda-tenda pengungsi di dalam tembok Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, di Jalur Gaza, Palestina, Senin (14/10/2024). [Eyad BABA / AFP]

Pernyataan itu disampaikan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron oleh Netanyahu lewat panggilan telepon.

Netanyahu mengatakan bahwa dia menentang gencatan senjata sepihak atau upaya penyelesaian lain yang "tidak akan mengubah situasi keamanan di Lebanon."

Kementerian Luar Negeri Prancis pada 9 Oktober mengumumkan bahwa Macron akan menggelar konferensi internasional tentang konflik di Lebanon pada 24 Oktober di Paris.

Konferensi itu akan mempertemukan negara-negara mitra Lebanon, PBB, Uni Eropa, organisasi-organisasi internasional dan regional, serta masyarakat sipil untuk menghimpun dukungan dan bantuan bagi Lebanon.

Menurut laporan surat kabar Prancis Le Parisien pada Selasa, Macron mengatakan dalam rapat kabinet bahwa "Netanyahu tidak boleh lupa bahwa Israel didirikan (pada 1948) oleh keputusan PBB, sehingga dia tidak bisa mengabaikan resolusi-resolusi PBB."

Pernyataan Macron itu muncul di tengah ketegangan di Lebanon selatan, di mana pasukan Israel telah menyerang pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

Pada 6 Oktober, Macron menyerukan agar pengiriman senjata yang digunakan Israel di Gaza, dihentikan. Dia mengatakan bahwa Prancis "tidak terlibat" dalam pengiriman senjata seperti itu.

Netanyahu, yang mengecam pernyataan Macron itu, mengatakan, "Israel akan menang dengan atau tanpa Anda."

Namun, beberapa jam setelah komentar Macron itu muncul, kantornya menegaskan bahwa Prancis akan terus menyediakan Israel dengan peralatan yang diperlukan "untuk membela diri."

Baca Juga: Israel Tolak Gencatan Senjata!

Setelah pembicaraan via telepon antara Macron dan Netanyahu pada 10 Oktober, Istana Elysee Prancis menyatakan bahwa Macron menegaskan kembali "komitmen Prancis yang kuat terhadap keamanan Israel".

Mereka juga menyatakan bahwa sumber daya militer Prancis telah disiapkan untuk membela Israel dalam serangan Iran baru-baru ini. [Antara].

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI