Suara.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mewanti-wanti Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipikor) Polri agar tidak tarik-menarik kasus dengan institusi penegakkan hukum lainnya seperti Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Awalnya, Komisioner Kompolnas Poengky Indarti berharap upaya pemberantasan korupsi makin gencar setelah Kortas Tipikor Polri bekerja.
“Kami berharap Kortas Tipikor segera dapat bertugas dengan baik dalam mencegah dan menegakkan hukum atas kasus-kasus korupsi,” ujar Poengky dikutip dari Antara, Jumat (18/10/2024).
Mewakili Kompolnas, ia mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh pendirian Kortas Tipikor yang sudah direncanakan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sejak 2021.
Poengky juga mengingatkan agar ada koordinasi yang baik antarinstansi penegak hukum terkait kewenangan penanganan kasus korupsi.
![Anggota Kompolnas Poengky Indarti [antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/09/13/76569-anggota-kompolnas-poengky-indarti-antara.jpg)
“Kami berharap ada koordinasi dan sinergisitas yang baik antara tiga institusi yang berwenang menangani korupsi, yaitu kepolisian (Polri), Kejaksaan, dan KPK, agar tidak ada tarik-menarik dalam penanganan kasus,” kata dia.
Jokowi Teken Pembentukan Kortas Polri
Kamis kemarin, Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden Nomor 122 Tahun 2024 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Polri yang melatarbelakangi pembentukan Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipikor) Polri pada 15 Oktober 2024.
Ketentuan terkait pembentukan Kortas Tipikor Polri tercantum pada sisipan Pasal 20A yang menyatakan, "Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi disingkat Kortas Tipikor merupakan unsur pelaksana tugas pokok bidang pemberantasan tindak pidana korupsi yang berada di bawah Kapolri.”

Kortas Tipikor mempunyai tugas membantu Kapolri dalam membina dan menyelenggarakan pencegahan, penyelidikan dan penyidikan dalam rangka pemberantasan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang dari tindak pidana korupsi serta melaksanakan penelusuran dan pengamanan aset dari tindak pidana korupsi.