Poin-poin Hasil Kunjungan Prabowo ke Tiongkok: Gaet Investasi Rp157 Triliun hingga Tegaskan Sikap Politik RI

Senin, 11 November 2024 | 12:10 WIB
Poin-poin Hasil Kunjungan Prabowo ke Tiongkok: Gaet Investasi Rp157 Triliun hingga Tegaskan Sikap Politik RI
Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Presiden China Xi Jinping. (foto: tim media Presiden Prabowo).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke Tiongkok selama tiga hari telah membuahkan beberapa hasil konkret, mulai dari bidang ekonomi dan bisnis, termasuk politik luar negeri.

Diketahui, kunjungan ke Tiongkok dimulai pada Jumat, 8 November 2024 hingga Minggu, 10 November 2024.

Melalui kunjungan tersebut, Prabowo bertemu Presiden Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Tiongkok (National People Congress atau NPC) Zhao Leji.

Prabowo turut menghadiri pertemuan forum bisnis Indonesia-Tiongkok, forum yang mempertemukan pengusaha dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan para pengusaha Tiongkok yang diselenggarakan di Hotel Peninsula, Beijing. 

Baca Juga: Sebut Kasus Tom Lembong Membingungkan, Mahfud MD: Kasihan Dia Gak Dapat Apa-apa

Berdasarkan keterangan dari Kantor Komunikasi Kepresidenan, berikut poin-poin penting hasil kunjungan Prabowo ke Tiongkok: 

A. Mendatangkan Investasi US$ 10,07 Miliar

Kunjungan Prabowo ke Tiongkok berhasil mendatangkan investasi ke Indonesia sebesar US$ 10,07 miliar atau setara dengan sekitar Rp 157,64 triliun. Kerja sama itu dilakukan antarpelaku usaha dari kedua negara. Para pengusaha menyepakati sejumlah perjanjian kerja sama yang sejalan dengan program prioritas pemerintah, antara lain di bidang ketahanan pangan, ketahanan energi, hilirisasi 26 komoditas utama dalam negeri, serta di bidang pemajuan sains dan teknologi. 

Presiden Prabowo Subianto bersama dengan Presiden Xi Jinping menyaksikan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) kerja sama kedua negara di Balai Besar Rakyat pada Sabtu (09/11/2024). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)
Presiden Prabowo Subianto bersama dengan Presiden Xi Jinping menyaksikan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) kerja sama kedua negara di Balai Besar Rakyat pada Sabtu (09/11/2024). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

B. Tujuh Kesepakatan Kerja Sama Bilateral Indonesia-Tiongkok.

Indonesia dan Tiongkokmenandatangani tujuh kesepakatan kerja sama bilateral. Prosesi penandatangan disaksiakan langsung Prabowo dan Xi Jinping di salah satu ruangan di Great Hall of the People, Beijing, pada Sabtu.

Baca Juga: Terang-terangan Endorse Luthfi-Yasin, PDIP Telak Sindir Prabowo Berdusta: Beliau Ingkari Janjinya

Kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok yang ditandatangani adalah:

  1. Protokol Persyaratan Fitosanitari untuk Ekspor Buah Kelapa Segar dari Indonesia ke Tiongkok;
  2. Pedoman Kerja Teknis untuk Mempromosikan Perikanan Tangkap Berkelanjutan;
  3. Memorandum Saling Pengertian tentang Penguatan Kerja Sama Ekonomi Biru;
  4. Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Sumber Daya Mineral;
  5. Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Mineral Hijau;
  6. Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Bidang Sumber Daya Air; dan
  7. Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Penilaian Kesesuaian.

C. Pendanaan Program Makan Bergizi Gratis

Di luar tujuh kesepakatan bilateral dan investasi bisnis US$ 10,07 triliun itu, 

Pemerintah Tiongkok sepakat untuk mendukung pendanaan program makan bergizi gratis. Kesepakatan tersebut di luar dari tujuh kesepakatan bilateral dan investasi bisnis US$ 10,07 triliun.

Kedua negara dalam hal ini menyepakati pendanaan "Food Supplementaion and School Feeding Programme in Indonesia". Kesepakatan itu dibacakan dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Tiongkok yang disaksikan langsung oleh Prabowo dan Xi Jinping.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Tiongkok sudah lebih dulu melaksanakan program makan bergizi gratis..

"Ya mereka (pemerintah Tiongkok) akan men-support karena mereka juga sudah melaksanakan makan bergizi di sini," kata Airlangga kepada wartawan di Beijing, Minggu (10/11).

Presiden Prabowo Subianto tiba di Beijing Capital International Airport,Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), pada Jumat, 8 November 2024. (ist)
Presiden Prabowo Subianto tiba di Beijing Capital International Airport,Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), pada Jumat, 8 November 2024. (ist)

D. Pedoman Kerja Sama Kelautan untuk Kesejahteraan Masyarakat RI

Termasuk dalam tujuh kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok yang penandatanganannya disaksikan Prabowo dan Xi Jinping, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menandatangani pedoman kerja sama teknis (Technical Cooperation Guidelines/TCG) dengan Menteri Pertanian dan Urusan Pedesaan Tiongkok, Han Jun.

Penandatanganan TCG menjadi bagian dari Implementing Arrangement yang sebelumnya sudah ditandatangani kedua belah pihak pada awal September tahun lalu.

Dalam pedoman ini berisi poin kolaborasi untuk memastikan pemenuhan kesejahteraan pekerja perikanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia di sekitar daerah penangkapan ikan dengan peningkatan sektor hilirisasi hasil perikanan.

TCG mencakup 12 bagian pengaturan kerja sama Indonesia-Tiongkok, di antaranya mengenai perusahaan patungan, kapal hingga kuota penangkapan ikan. Sedangkan ruang lingkup kerja sama yang akan dilakukan meliputi bidang perikanan tangkap dan pengolahan produk perikanan sesuai ketentuan hukum di Indonesia.

Di dalamnya juga mencakup perjanjian terkait pembangunan fasilitas perikanan di darat, termasuk pelabuhan perikanan, pertukaran keterampilan, pelatihan, dan data relevan terkait sektor perikanan.

Menteri KKP juga menyebut TCG merupakan perjanjian strategis untuk membangun ketahanan pangan serta dapat menjadi peluang untuk meningkatkan pendapatan negara bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya nelayan.

E. Penegasan Sikap Politik Luar Negeri Indonesia

Prabowo menegaskan kerja sama antara Indonesia-Tiongkok dipastikan tidak mengubah sikap politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Indonesia berkomitmen untuk tidak berpihak dan berkolaborasi dengan semua kekuatan di dunia.

Prabowo pada hari terakhirnya di Tiongkok, dalam acara forum bisnis Indonesia-Tiongkok mengatakan, Indonesia memandang Tiongkok bukan hanya sebagai negara adikuasa, melainkan juga berperadaban besar.

“Saya melaksanakan pertemuan-pertemuan yang baik dengan presiden Anda dan pemerintahan Anda. Kita berkomitmen untuk melanjutkan langkah-langkah dari kolaborasi dan sinergi kita di berbagai sektor. Sektor pendidikan, bisnis, industri, kolaborasi antar pelaku usaha,” kata Prabowo di forum tersebut.

“Dan kami sangat optimistis dan bullish untuk prospek ini, dan kita menilai bahwa kolaborasi antara kedua negara ini akan menjadi faktor untuk stabilkan dan menaikkan atmosfer kerja sama di kawasan,” lanjutnya.

Prabowo melanjutkan secara keseluruhan kerja sama antara Indonesia-Tiongkok memberikan contoh ke dunia bahwa di era modern ini kolaborasi adalah jalan yang tepat ditempuh untuk mencapai perdamaian.

“Kolaborasi, bukan konfrontasi, adalah jalan untuk perdamaian. Indonesia sangat jelas, kita selalu nonalign (tidak memihak). Kita selalu menghormati semua kekuatan besar di dunia,” ujar Prabowo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI