Luthfi-Taj Yasin Unggul Hitung Cepat, PWNU Jateng Berharap Janji Ditepati

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Kamis, 28 November 2024 | 08:16 WIB
Luthfi-Taj Yasin Unggul Hitung Cepat, PWNU Jateng Berharap Janji Ditepati
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bersama calon gubernur jateng, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pernyataan itu disampaikan Megawati dalam video yang dilihat Suara.com, Rabu (27/11/2024) malam.

Ia awalnya menyampaikan, jika demokrasi kini terancam mati akibat kekuatan yang menghalalkan segala cara. Kekuatan ini mampu menggunakan sumber daya dan alat-alat negara.

Hal itu, kata dia, nampak di beberapa wilayah yang saya amati terus menerus seperti Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, hingga Sulawesi Utara dan berbagai provinsi lainnya.

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputeri menyampaikan sikap politiknya. [Tangkapan layar]
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputeri menyampaikan sikap politiknya. [Tangkapan layar]

"Di Jawa Tengah misalnya, saya mendapatkan laporan betapa masifnya penggunaan penjabat kepala daerah, hingga mutasi aparatur kepolisian demi tujuan politik elektoral," kata Megawati dalam video.

"Ini tidak boleh dibiarkan lagi, mengingat Mahkamah Konstitusi telah mengambil keputusan penting bahwa aparatur negara yang tidak netral, bisa dipidanakan," sambungnya.

Ia mengaku sangat mengenal baik Jawa Tengah, sebab dirinya terpilih sebanyak tiga kali sebagai anggota DPR dari sana. Untuk itu, Jateng baginya bukan hanya sekedar Kandang Banteng.

Menurutnya, seharusnya jika melihat energi pergerakan rakyat, simpatisan, dan kader yang militan dan seharusnya tidak akan terkalahkan jika pilkada dilakukan secara fair, jujur, dan berkeadilan.

"Saya mengenal baik Jawa Tengah dengan baik. Saya terpilih sebagai anggota DPR RI tiga kali. Jawa Tengah bukan hanya 'kandang banteng', namun menjadi tempat persemaian gagasan nasionalisme dan patriotisme."

Baca Juga: Megawati Segera Keluarkan Sikap Politik karena Endus Anomali di Pilkada, Hasto Sebut 'Partai Cokelat' Tak Netral

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI