Sujiwo Tejo Bela Gus Miftah: Penjual Es Teh di Pengajian Memang Mengganggu

Kamis, 12 Desember 2024 | 17:12 WIB
Sujiwo Tejo Bela Gus Miftah: Penjual Es Teh di Pengajian Memang Mengganggu
Tangkap Layar Youtube

Suara.com - Budayawan Sujiwo Tejo mengkritik habis-habisan soal gencarnya isu Miftah Maulana Habiburrohman (Gus Miftah) yang menghina Penjual Es teh, Sunhaji.

Sujiwo Tejo mengatakan bahwa, para penjual es teh di acara pengajian semacam itu memang suka menganggu suasana.

“Saya bukannya membela Gus Miftah, saya sering ikut ceramah, itu memang tukang teh kadang-kadang ganggu,” ujar Sujiwo Tejo, dikutip dari Rakyat Bersuara iNews, Kamis (12/12/24).

“Di pengajian, baru mau do’a udah ‘es..es..’., Kalau liat Ustad Abdul Somad membeli, Niken Salindry membeli itu sebenernya mungkin juga dalam tanda kutip ada unsur keselnya karena mereka ganggu,” tandasnya.

Sujiwo Tejo sontak mengungkapkan bahwa kini netizen yang membully dan memojokkan Gus Miftah hanyalah segelintir orang yang iri dengan Gus Miftah dan bukan semena-mena membela si penjual es teh.

“Saya setuju dengan Felix Siaw, mereka bukan jualan, mereka minta dikasihani, minta diborong,” sebutnya.

“Netizen cuman nggak seneng aja sama Gus Miftah, karena mungkin kaya. Jadi ini bukan soal simpati pada tukang es,” tambahnya.

Sementara itu, soal perkataan Gus Miftah yang pernah mengolok-olok Seniman Legenda, Yati Pesek, menurut Sujiwo Tejo hal tersebut sudah sangat biasa di dunia wayang.

“Kemudian soal ngata-ngatain sinden itu sudah biasa di wayang. Kalau bener Yati Pesek nggak mau dihina, menamakan dirinya Yati Pesek itu sudah menghina, kenapa gak dinamakan Suyati aja,” ujarnya.

Baca Juga: Ciri-ciri Star Syndrome, Disebut Psikologi Dialami Gus Miftah sampai Tega Hina Penjual Es Teh

Menurut Sujiwo Tejo, Gus Miftah hanya segelintir orang yang kebetulan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Sementara itu diluaran sana masih banyak orang-orang seperti Gus Miftah yang belum terkena getahnya.

“Banyak yang melakukan itu juga sebenernya, tapi ini apes aja. Kayak korupsi, kan gak semuanya ketangkep,” ujarnya.

“Maka nggak perlu sertifikat-sertifikat, siapapun boleh ngomong Agama karena ini bukan ilmu, ini kehidupan, asal tulus, Jadi tolong disadari agama itu kehidupan, ibu saya nggak pernah baca Al Qur’an, tapi omongannya kayak Al Qur’an semua,” tandasnya.

Kontributor : Kanita

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI