Profil Kunto Arief Wibowo, Dibuang Jokowi ke 'Keranjang Sampah' Diangkat Derajatnya oleh Prabowo

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Jum'at, 13 Desember 2024 | 06:20 WIB
Profil Kunto Arief Wibowo, Dibuang Jokowi ke 'Keranjang Sampah' Diangkat Derajatnya oleh Prabowo
Ilustrasi Kunto Arief Wibowo. Profil Kunto Arief Wibowo. [Instagram Kodam Siliwangi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memutasi 300 perwira tinggi. Rotasi jabatan para jenderal ini tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1545/XII/2024 tanggal 6 Desember 2024 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

Dari ratusan nama pati TNI yang dimutasi, ada satu nama yang menyita perhatian. Dia adalah Mayjen Kunto Arief Wibowo.  

Dalam mutasi terbaru tersebut, Mayjen Kunto mendapat jabatan sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, jabatan yang diemban jenderal bintang tiga. Sebelumnya, Kunto adalah Staf Ahli Bidang Ekonomi Setjen Wantannas. 

Pengangkatan Kunto sebagai Pangkogabwilhan I ini tidak lazim sebab baru kali ini posisi Pangkogabwilhan I dijabat dari Angkatan Darat. Biasanya dari masa ke masa, Pangkogabwilhan I diisi perwira tinggi Angkatan Laut. 

Analis Politik dan Militer Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting, menilai mutasi Kunto ini adalah bentuk promosi setelah sempat dibuang di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Sejumlah perwira tinggi yang semula jadi rising star kemudian dimasukkan 'keranjang sampah' sama Jokowi, kemudian naik lagi seperti Kunto Arief Wibowo, putra Pak Try Sutrisno," ujar Selamat Ginting dikutip dari Youtube Hersubeno Point. 

Menurut Selamat Ginting, Kunto dimasukkan kotak oleh Jokowi gara-gara menulis artikel yang mengingatkan TNI untuk netral dalam Pemilu 2024. 

Selamat Ginting mengutarakan, Kunto mengingatkan TNI memiliki sikap ksatria apabila menemukan kejanggalan atau kecurangan dalam Pemilu maka TNI harus bersikap.

"Karena kalau tidak bersikap, TNI dianggap masuk dalam wilayah politik praktis. Jadi hal yang diingatkan Kunto itu bagus dan itu disambut baik para ilmuwan, pengamat," kata dia.

Baca Juga: Profil Islah Bahrawi, Tokoh NU Blak-blakan Larang Gus Miftah Ceramah Jika Tak Punya Ilmu

Namun gara-gara tulisan itu, Kunto yang saat itu menjadi Pangdam Siliwangi malah dibuang menjadi Wakil Komandan Kodiklatad. 

Semestinya, menurut Selamat Ginting, seorang yang menjabat Pangdam Siliwangi dimutasi promosi bukan malah turun jabatan. 

"Biasanya Pangdam Siliwangi dia naik bintang tiga misalnya Komandan Kodiklatad. Bukan dari Pangdam Siliwangi turun derajat kemudian dibuang lagi di Dewan Ketahanan Nasional," ujar Selamat Ginting. 

Profil Kunto Arief Wibowo

Kunto Arief Wibowo lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 15 Maret 1971. Dia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1992 dari kecabangan infanteri. 

Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo saat menghadiri kegiatan deklarasi NII kembali ke NKRI, di Koramil Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/8/2022). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo saat menghadiri kegiatan deklarasi NII kembali ke NKRI, di Koramil Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/8/2022). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

Ayahnya adalah Try Sutrisno, wakil presiden (wapres) ke-6 periode 1993–1998. Try Sutrisno juga adalah purnawirawan TNI yang pernah menjadi Panglima ABRI di era Presiden Suharto. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI